Hadirkan Produk High End, Arwana Citramulia Bakal Kikis Dominasi Keramik Impor
INDUSTRY.co.id - Serang - PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) menargetkan volume penjualan naik 10 persen dan laba bersih naik mencapai Rp420 miliar dari 2019 sebesar Rp323 miliar.
Untuk mengejar target tersebut, perseroan telah menyiapkan berbagai strategi, mulai dari peluncuran produk baru dan penambahan pabrik baru.
Direktur ARNA Edy Suyanto mengatakan, perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik Plant 5B di Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik baru dengan mesin-mesin termutakhir ini akan memproduksi glazed porcelain atau homogeneous tile (HT) dengan kapasitas terpasang 3 juta meter persegi per tahun.
"Pabrik glazed procelain tiles untuk ukuran 60x60 cm di Plant B, Mojokerto, Jawa Timur akan mulai beroperasi mulai Maret. Pekan lalu sudah menyalakan tungku pembakar, jadi dalam satu pekan ke depan, pabrik sudah bisa mulai berproduksi," katanya dalam public expose yang digelar secara virtual (8/3/2021).
Dia mengatakan pabrik di Plant 5B tersebut akan menjadi pilot project perusahaan untuk memasuki segmen menengah ke atas. Langkah ini dilakukan lantaran produk keramik 60x60 untuk perumahan segmen menengah ke atas sebagian besar dikuasai oleh produk impor.
"Hal tersebut menjadi peluang pasar bagi perseroan. Untuk tahap awal, kami akan memproduksi 3 juta meter per tahun atau setara dengan 2% dari total pasar yang masih bisa dikembangkan," terangnya.
Edy mengatakan perseroan sangat optimistis dengan ekspansi tersebut, mengingat rerata produk HT 60X60 dari India, China, dan Vietnam saat ini 100 persen berwarna polos.
"Perseroan akan memiliki berbagai varian produk mix yang memberikan nilai tambah untuk produksi seperti tipe marble, rustik, dan wood dengan desain motif kayu. Produk ini akan kami sebut Arna dan produksi yang sejenis impor hanya 15 persen selebihnya varian mix. Kami juga yakin dengan jaringan distribusi kami yang sudah menjangkau ke seluruh Indonesia," papar Edy.
Edy mengatakan perusahaan meyakini dengan dukungan jaringan pemasaran yang dimiliki saat ini, perusahaan dapat bersaing pada segmen tersebut.
"ARNA akan kembali melakukan ekspansi menambah kapasitas produksi jenis yang sama yakni glazed porcelain tiles 60x60 melalui Plant 4C dan 5C dengan belanja modal Rp360 miliar," katanya.
Dijelaskan Edy, pada 2023 total kapasitas produksi ARNA khusus untuk produk keramik menengah ke atas sebesar 9 juta meter persegi per tahun. Dengan begitu, total kapasitas akan bertambah menjadi 70,37 juta meter persegi per tahun pada 2021, dari yang sebelumnya 64,37 juta meter persegi per tahun.
Edy yang juga Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengungkapkan bahwa kinerja perseroan pada tahun 2021 akan ditopang oleh beberapa faktor antara lain, penurunan harga gas untuk industri yang menjadi US$ 6 per MMBTU.
"Hal itu dapat membantu meningkatkan daya saing industri keramik lokal terhadap dominasi produk impor," kata Edy
Selanjutnya, kebijakan penetapan safeguard pada produk keramik asal India dan Vietnam pada Agustus tahun 2020. Kebijakan lain yang mendukung yakni pelarangan pemakaian produk-produk impor pada properti dan infrastruktur yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).