Kentang Impor Cina Banjiri Pasar Lokal, Petani Merugi
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Setelah sempat didemo petani kentang, Pemerintah memutuskan untuk menindaklanjuti peredaran kentang sayur (granola) impor yang bocor di pasar konsumsi. Demo yang dilakukan pada Kamis (8/12) mengatasnamakan Aliansi Serikat Petani Indonesia, dipimpin Ketua Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih.
Ketua Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih mengatakan, kentang sayur impor membanjiri sejumlah pasar ibu kota. Semisal, Pasar Kramat Jati, sudah ada sejak Juni 2016. Atas kondisi itu, petani kentang lokal jadi dirugikan karena produknya dihargai murah.
Henry mengatakan, kentang impor yang beredar di pasar konsumsi dijual dengan separuh harga lebih murah atau Rp 5.000/kg dari harga kentang lokal yang berada di atas Rp 10.000/kg di tingkat petani.
"Harga kentang impor dijual sampai Rp 5 ribu/kg di pasar untuk kentang impor sayur. Padahal normalnya ya kalau kentang lokal diatas Rp 10 ribu/kg di tingkat petani," ujar Henry.
Menurut Henry, kentang impor ini kebanyakan berasal dari Cina. Pada Juni hingga Desember kentang impor inu membanjiri pasaran. Kondisi inilah yang menimbulkan kerugian besar pada petani kentang.
"Petani lokal menjual dengan harga Rp 7.000/kg jadi rugi. Harusnya Rp 10.000/kg,"ujar Henry.
Henry mengatakan, akibat impor kentang tersebut selama Juni hingga Desember tahun ini, petani mengalami kerugian hingga Rp 160 miliar. Saat ini, petani kentang tengah menunggu tindaklanjut dari pemerintah.
Termasuk janji Menteri Perdagangan Enggartyasto Lukita dalam melindungi produk dalam negeri. Menteri Enggar bahkan menyebut kentang impor yang beredar di pasaran adalah ilegal. Pihak kemendag juga siap menertibkan masalah ini.
"Mereka bilang itu kentang illegal. Dan akan diproses secara hukum. Kita tunggu aja apa tindakan pihak kepolisian," pungkas Henry.