SKK Migas dan KKKS Siapkan Tender Dengan Nilai Mencapai US$ 6 Miliar

Oleh : Hariyanto | Jumat, 22 Januari 2021 - 16:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta –  SKK Migas telah menetapkan target agresif hulu migas di tahun 2021. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS ) telah menyelesaikan Procuremet List 2021 yang memuat1.481 paket tender senilai US$ 6 miliar.

Pada procurement list yang sudah ditetapkan tersebut terdapat 1.482 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar US$ 6,051 miliar. Dari jumlah tersebut sebanyak 86,98% akan diselesaikan di bulan Juli 2021. Adapun pengadaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan di bulan Januari 2021 sebesar 22,91% dari keseluruhan paket pengadaan.

Sekretaris SKK Migas sekaligus sebagai Plt Deputi Pengendalian Pengadaan Murdo Gantoro menyampaikan, dalam kondisi tantangan masa pandemi COVID-19 yang telah menyebabkan perlambatan ekonomi saat ini diperlukan berbagai pembenahan dan terobosan baru dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa hulu migas.

“SKK Migas telah menetapkan target agresif di tahun 2021 sebagai pondasi untuk mewujudkan target jangka panjang tahun 2030 sebesar 1 billion barrels of oil per day (BOPD) dan 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD). Selesainya procurement list adalah salah satu upaya untuk memastikan tidak ada keterlambatan pekerjaan Kontraktor KKS karena ada kendala di pengadaan di tengah situasi yang masih ada pembatasan kerja dalam rangka protokol kesehatan Covid-19”, kata Murdo dalam keteranganya yang dikutip INDUSTRY.co.id dari laman SKK Migas, Jumat (22/1/2021).

“Kami mengapresiasi procurement list yang mayoritas proses pengadaan dapat diselesaikan di bulan Juli 2021, bahkan di bulan Januari akan diselesaikan 22,91%. Ini menunjukkan langkah besar dan out of the box serta realiasi dari langkah agresif yang telah dicanangkan oleh manajemen SKK Migas. Keberhasilan pengadaan barang dan jasa di awal tahun akan memberikan jaminan operasional hulu migas maupun proyek-proyek yang sedang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik”, ujar Murdo.

“Ditengah upaya mempercepat pengadaan barang dan jasa, serta peningkatan kualitas dan efisiensi, Pemerintah telah menetapkan target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 57% termasuk memberikan kesempatan kepada UMKM agar terlibat menjadi pemasok barang dan jasa hulu migas. Ini adalah salah satu wujud nyata kontribusi hulu migas dalam mendukung pembangunan nasional dan peningkatan kapabilitas industri dalam negeri termasuk UMKM”, pungkas Murdo.

Procurement list yang disusun melibatkan 46 KKKS dan telah diselesaikan di bulan Desember 2020. Dari keseluruhan KKKS, pengadaan terbesar akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai US$ 1,484 miliar, kemudian Pertamina EP sebesar US$ 1,458 miliar.

Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan procurement list yang disusun sudah sejalan dengan strategi dan program SKK Migas agar tahun 2021 no decline.

“Kami menyadari ditengah situasi pandemic Covid-19 yang masih belum berakhir dan situasi ekonomi yang masih tertekan serta target lifting migas yang tinggi, seperti lifting minyak ditetapkan sama dengan tahun 2020 sebesar 705 ribu bopd. Salah satu fokus pemgadaan barang dan jasa tahun ini adalah melakukan persiapan pengadaan melalui berbagai terobosan pengadaan yang masif dan agresif untuk menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan untuk melakukan pengeboran 616 sumur.” kata Erwin.

“Dengan makin tingginya target pengeboran serta TKDN yang sudah dicanangkan oleh pemerintah kepada SKK Migas dan KKKS, maka diharapkan para vendor dapat segera mempersiapkan sumber daya yang diperlukan termasuk teknologi dan pembiayaan. Khusus mengenai masalah pembiayaan, maka SKK Migas berharap agar dukungan dari institusi keuangan nasional juga dapat memberikan dukungan sehingga target pembelanjaan ini dapat tercapai,” kata Erwin.

Terkait upaya meningkatkan kemampuan industri dalam negeri sehingga TKDN dapat meningkat, Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa menambahkan SKK Migas berusaha semaksimal mungkin untuk mencari cara terbaik dalam menjembatani antara kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN.

“Salah satu upaya nyata SKK Migas dalam meningkatkan kompetensi industri dalam negeri adalah secara rutin melaksanakan kegiatan vendor day. Melalui kegiatan itu dapat terjadi interaksi dan diskusi antara SKK Migas, Kontraktor KKS, penyedia jasa maupun calon penyedia jasa”, ujar Erwin.

“SKK Migas dan Kontraktor KKKS juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan vendor di daerah, agar kesempatan menjadi mitra di industri hulu migas dapat dirasakan oleh pengusaha daerah dan menggerakkan industri di daerah penghasil migas”, pungkas Erwin.