Direktur CERI: PT Pertamina Gheotermal Energy Sibayak Rugi Akibat Salah Bermitra
INDUSTRY.co.id, Jakarta-- PT Pertamina Gheotermal Energy (PGE) ini masih belum beroperasi sama sekali akibat pembangkit Geotermal atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sibayak di Berastagi, Sumut hingga saat ini tidak bisa beroperasi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Sibayak itu merupakan bisnis bersama antara PGE (yang menyediakan uap) dan PT Dizamatra (yang membangun PLTP).
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman mengatakan, salah satu konsen PT Pertamina untuk mengembangkan energi panas bumi ialah dengan PLTP Sibayak.
"Hanya salahnya bermitra dengan PT Dizamatra Powerindo, itu yang gak bener," kata Yusri kepada wartawan, Selasa (8/12).
Yusri menyimpulkan, ada kesalahan terhadap PT PGE bermitra dengan PT Dizamatra Powerindo yang merupakan kontraktor membangun PLTP Sibayak. Menurut dia, PT Dizamatra Powerindo dalam membangun PLTP Sibayak memakai komponen yang berasal dari China, sehingga sejak tahun 2015 PLTP tidak bisa beroperasi akibat dua turbinnya rusak.
"Panas bumi ini kan tingkat sulfurnya tinggi, korosinya tinggi. Jadi harusnya semua boiler (peralatan utama pada Pembangkit Listrik) yang digunakan membangun PLTP itu harusnya kualitas baik," tandas Yusri.
Untuk itu, Yusri menyarankan agar PT PGE menempuh jalur hukum guna menuntut PT Dizamatra Powerindo lantaran merugi akibat tidak bisa berproduksinya PLTP Sibayak. Atau, sambung Yusri, ada pemutusan hubungan kerja maupun denda.
"Misalnya Pertamina kasih warning, kalau satu tahun gak beres ya di tendang dia, cari kontraktor yang bagus yang punya garansi, kan gitu," tandas Yusri.
Sudah lebih dari tiga tahun aktivitas penampungan uap panas bumi yang berproduksi berkisar 8 ton tekanan uap tidak beroperasi.
Produksi 8 ton tekanan uap yang dapat menghasilkan 1 MW listrik atau dapat menerangi 1.000 rumah tangga dengan penerangan daya tipe 900 watt terbuang sia-sia. PT Dizamatra Powerindo Sibayak memiliki dua turbin sehingga bisa menerangi 2.000 rumah.
Tapi sayang, dua turbin PT Dizamatra Powerindo Sibayak yang menampung produksi uap panas bumi dari PT Pertamina Geothermal Energy Area Sibayak mengalami kerusakan.