Kabar Gembira dari Kawasan Industri Bogorindo! Produk Kopi Olahan PT UCC Victo Oro Prima, Lakukan Acara Pelepasan Container Export Ke China

Oleh : kormen barus | Selasa, 18 Agustus 2020 - 21:44 WIB

INDUSTRY.co.id,  Jakarta-Di tengah pandemic Covid-19 yang menyebabkan perlambatan ekonomi global, ada kabar gembira dari tanah air. PT UCC Victo Oro Prima yang berada di Kawasan Industri Bogorindo, Sentul, Jawa Barat masih dapat meningkatkan ekspor produknya, yakni kopi olahan, ke negeri Tiongkok.

Hari Selasa (18/8) dilangsungkan acara pelepasan kontainer ekspor produk kopi olahan PT UCC Victo Oro Prima ke Tiongkok dengan volume ekspor sebesar 4,82 ton. Hadir pada acara pelepasan kontainer tersebut Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim. 

Dirjen Industri Agro menyampaikan bahwa dukungan dunia usaha dengan tetap menjalankan kegiatan industri serta penerapan protokol kesehatan secara ketat sangat membantu pemerintah dan masyarakat untuk menjalankan roda perekonomian di masa yang cukup berat saat ini. “Ekspor produk kopi olahan seperti yang dilaksanakan oleh PT. UCC Victo Oro Prima ini harus terus ditingkatkan dan diharapkan dapat memotivasi perusahan kopi lain untuk menjual produknya baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri,” tuturnya.

Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia dengan produksi rata-rata sekitar 773 ribu ton per tahun atau sekitar 8 % dari produksi kopi dunia. Biji kopi yang diolah di dalam negeri baru sebesar 45% dari produksi biji kopi nasional. Indonesia yang tadinya dikenal sebagai produsen kopi perlahan berubah menjadi negara konsumen kopi.

Industri pengolahan kopi nasional tidak hanya menjadi pemain utama di pasar domestik, akan tetapi juga dikenal sebagai pemain global. Abdul menyampaikan, “Ekspor produk kopi olahan memberikan sumbangan pemasukan devisa pada tahun 2019 mencapai USD 610,89 juta atau meningkat sekitar 5,33% dari tahun 2018.” 

Saat ini, ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi olahan berbasis kopi instan, kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor utamanya di ASEAN, Republik Rakyat Tiongkok, dan Uni Emirat Arab. Terkait ekspor dan impor produk kopi olahan, pada periode Januari – Juni 2020, ekspor kopi olahan menurun  14,44% (secara berat) dan 13,09% (secara nilai). Sedangkan pada periode yang sama rata – rata impor kopi olahan menurun  16,50% (secara berat) dan 23,23% (secara nilai). Pada masa pandemi ini (periode Januari s.d Juni 2020),  neraca perdagangan produk kopi olahan (ekspor dikurang impor) juga masih mengalami surplus sebesar USD 211,05 Juta.

Kemenperin menerapkan beberapa kebijakan pengembangan industri pengolahan kopi untuk meningkatkan daya saing produk kopi olahan Indonesia. “Kami berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia seperti barista, roaster, penguji cita rasa (cupper), peningkatan nilai tambah biji kopi di dalam negeri, dan peningkatan mutu kopi olahan utamanya kopi sangrai (roasted bean) melalui penguasaan teknologi roasting, pengembangan standar produk (SNI) dan standar kompetensi kerja (SKKNI). Diharapkan di masa depan, Indonesia menjadi eksportir utama produk kopi olahandan gaya hidup kopidi Asia dan dunia,” terang Dirjen Industri Agro.

Direktur dari PT UCC Victo Oro Prima, Victor Waskito Purwana, menjelaskan bahwa PT UCC Victo Oro Prima yang didirikan pada bulan Desember 2012 telah memiliki sertifikasi HALAL, ISO 22000 dan Rain Forest Alliance. Perusahaan ini merupakan perusahaan roastery kopi dengan standar internasional yang mengembangkan biji kopi lokal Indonesia dan mancanegara. “Kami berkomitmen untuk menawarkan dan menghasilkan kopi terbaik baik kopi biji, kopi bubuk maupun drip kopi di segmen kualitas tertinggi untuk hotel, restaurant, cafe dan juga keperluan industri,” tuturnya.