Himbau Warga Rutin Memeriksakan Diri, Dokter Reisa: Rapid Test Sangat Berguna, Tidak Berbahaya

Oleh : Candra Mata | Minggu, 19 Juli 2020 - 08:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Merespon anjuran Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik atau PDS Patklin agar rapid test tidak lagi dipergunakan.

Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan bahwa tapid tes tetap perlu digunakan namun tidak untuk kepentingan diagnostik seperti yang dijelaskan Kemenkes dalam pedoman kesehatan.

Selain itu, menurutnya, pada kondisi dengan keterbatasan kapasitas pemeriksaan, seperti PCR atau test dengan sampel swab, rapid test dapat digunakan untuk penapisan atau skrining. 

"Juga dapat digunakan pada populasi tertentu, yang dianggap berisiko tinggi," ungkap Reisa kemarin (18/7).

Selanjutnya digunakan pada situasi khusus seperti pada pelaku perjalanan.

Serta untuk menguatkan pelacakan kontak erat dan pada kelompok kelompok rentan risiko. 

Pasalnya, banyak pasien terkonfirmasi positif COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala apapun. 

Ia pun menyebut merupakan tanggung jawab kita bersama untuk tidak menulari orang lain, terutama kelompok rentan.

Seperti orang lanjut usia, orang dengan penyakit penyerta, dan mereka yang memiliki gangguan imunitas.

"Tanggung jawab tersebut dapat kita wujudkan dengan salah satunya yang paling penting, adalah rutin memeriksakan diri. Bisa dengan melakukan rapid test, dan kemudian dilanjutkan dengan swab test apabila diperlukan," terang dr. Reisa.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan rapid test hanya untuk tujuan penelitian epidemiologi, atau penelitian lainnya yang berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian virus Corona. 

Sementara itu, Reisa menyebut Indonesia kini sudah bisa membuat alat rapid test sendiri dengan tingkat akurasi yang tinggi. 

Ini disebutnya membantu agar deteksi dapat dilakukan dengan lebih banyak dan luas.

Selain itu, pemerintah juga mendukung pembuatan alat tes PCR buatan dalam negeri.

"Sesuai arahan presiden, pemeriksaan PCR dalam masyarakat akan ditingkatkan hingga mencapai 30.000 tes perharinya," ujar dr. Reisa

Untuk itu, ia juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu memeriksakan kesehatan secara berkala demi mengetahui status kesehatan kita. 

Dengan mengetahui lebih awal status kesehatan kita, maka tindakan yang cepat dan tepat dapat diambil oleh petugas medis, termasuk jika kita terinfeksi COVID-19.

"Tindakan pemeriksaan tidak berbahaya sama sekali. Ini sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan kita. Dan yang sangat penting, agar dapat dilakukan tindakan cepat untuk mengobati apa bila kita terinfeksi," pungkas dr. Reisa.