Juara All England, Praveen/Melati Terima Bonus Rp 450 Juta
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Raihan gelar di All England 2020 yang didapat ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti diapresiasi klub asal mereka, PB Djarum. Praveen/Melati diguyur bonus dengan total Rp. 450 juta, terdiri dari deposito BCA sebesar Rp. 400 juta dari PB Djarum dan voucher senilai Rp. 50 juta dari Blibli.com, Tiket.com dan Yuzu.
Acara pemberian bonus dilakukan secara virtual dari Pelatnas PBSI pada Kamis (11/5) siang. Dalam acara penyerahan bonus virtual ini turut hadir Ketua Umum PB Djarum, Yoppy Rosimin serta kedua pelatih Praveen/Melati yaitu Richard Mainaky dan Nova Widianto.
Pemberian apresiasi ini diharapkan menjadi penyemangat tak hanya bagi Praveen/Melati namun juga para pebulutangkis lainnya, khususnya para pemain muda.
"Ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan PB Djarum kepada para atletnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah bulutangkis Indonesia, Praveen menjadi pemain Indonesia pertama yang menjuarai All England dengan pasangan yang berbeda," kata Yoppy dalam sambutannya, seperti di lansir badminton.org.
Pada tahun 2016, Praveen juga meraih gelar juara All England bersama Debby Susanto.
Yoppy mengatakan bahwa besarnya harapan kepada mereka merupakan tantangan buat Praveen/Melati sebagai penerus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Praveen/Melati diharapkan bisa mengekor prestasi yang diukir Tontowi/Liliyana, setelah gelar All England, mereka juga bisa merebut gelar juara dunia dan emas olimpiade.
"Ini jadi tantangan untuk dijawab oleh Praveen/Melati agar bisa jadi andalan untuk Indonesia dan PB Djarum, mudah-mudahan ini bisa memotivasi atlet PB Djarum baik yang sudah di pelatnas atau yang masih di klub," lanjut Yoppy.
Praveen/Melati yang merupakan pasangan rangking empat dunia ini naik podium juara di All England 2020 usai mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) dengan skor 21-15, 17-21, 21-8. Namun di babak semifinal, Praveen/Melati sempat melewati pertandingan sengit melawan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping (Tiongkok) yang berakhir dengan skor 15-21, 21-19, 21-19.
"Sebetulnya penenntuan itu di babak perempatfinal, kami kalah di game pertama dan di game kedua ketinggalan jauh 10-18 ketinggalan. Orang yang nonton mikirnya kami bakal kalah, tapi kaget waktu lihat skor lagi, kami bisa menyusul," jelas Praveen.
"Waktu itu saya bilang sama Mely (Melati), sebelum angka 21 kita belum kalah, ini jadi aura positif dan bisa nambah semangat kami, akhirnnya kami bisa," lanjutnya.
Praveen/Melati menyampaikan kegembiraan mereka atas apresiasi yang diberikan oleh PB Djarum.
"Terima kasih kepada PB Djarum yang sudah memberi apresiasi terhadap prestasi kami. Di tengah pandemi Covid-19, kami tetap mendapat penghargaan atas gelar yang sudah kami dapat di All England. Semoga ini menjadi penyemangat lagi buat kami untuk lebih berprestasi, juga jadi motivasi buat teman-teman yang lain," kata Melati yang kemudia diiyakan oleh Praveen.