Serap TKDN 80%, Menperin Sebut KMP New Rose Bukti Industri Galangan Kapal Nasional Sudah Semakin Siap
INDUSTRY.co.id - Makassar - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan industri galangan kapal di Indonesia. Hal ini guna mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
"Saat ini, industri dalam negeri sudah sangat siap termasuk industri galangan kapal," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat mengunjungi dan melihat Kapal Ferry Ro-Ro Cargo 1.395 GT “KMP New Rose” yang dibangun oleh galangan kapal PT. Afta Tehnik Mandiri di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/2/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Menperin Agus Gumiwang mengapresiasi PT Afta Tehnik Mandiri (ATM) yang telah berhasil memproduksi kapal KMP New Rose dengan permodalan milik pribadi, serta sumber daya manusia (SDM) lokal.
"Industri galangan kapal seperti ini menunjukkan bahwa kemampuan SDM lokal kita tidak kalah dengan bangsa lain, bahkan mereka bisa lebih kompetitif dengan harga cost production jauh lebih murah dibandingkan dengan tipe kapal sejenis yang harus diimpor dari luar negeri. Jadi kami sangat bangga," terangnya.
Agus Gumiwang pun berjanji akan terus mendorong pengembangan industri galangan kapal melalui regulasi termasuk sistem pendanaan untuk proses produksi.
"Ini kan sudah diatur dalam Undang-undang (UU) Perindustrian nomor 3 tahun 2014 tentang lembaga pembiayaan untuk industri. Saya melihat industri galangan kapal ini berneda dengan yang lainnya, proyeknya sendiri tidak bisa dijaminkan ke perbankan, sedangkan modalnya relatif cukup besar. Maka dari itu harus ada (intervensi) agar industri seperti ini bisa terbangun," jelas Menperin.
Secara umum, tambah Agus, industri galangan kapal ini akam terus didorong agat dapat memenuhi kebutuhan kapal dalam negeri.
"Apalagi, industri ini kan bisa membanti program prioritas nasional dalam menciptakan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia," ungkapnya.
Direktur Utama PT Afta Tehnik Mandiri Andi Baso Buniyamin mengatakan, KMP New Rose didesain dan dibangun untuk menyempurnakan kebutuhan yang belum ada di armada perusahaan yang dimiliki sebelumnya.
"Ini salah satu kapal yang dibuat oleh para tenaga kerja lokal. Jadi, merupakan sebuah karya anak bangsa," katanya.
Bahkan, mayoritas bahan baku atau komponen yang diserap KMP New Rose berasal dari industri dalam negeri, seperti penggunaan baja hasil produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. "Jadi, tingkat kandungan dalam negerinya cukup tinggi, hampir 80 persen. Hanya mesin dan peralatan navigasi saja yang masih impor" terang Andi.
Dalam perakitan KMP News Rose, kata Baso, PT Afta Tehnik Mandiri menghabiskan ongkos produksi sebesar Rp40 miliar. "Ongkos ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kapal buatan luar negeri yang mencapai Rp100 miliar. Jadi lebih hemat 60 persen," jelasnya.
Ia menjelaskan, KMP New Rose memiliki kapasitas penumpang 404 orang, sedangkan untuk kapasitas kendaraan jika dicampur antara truk besar dan muatan kecil bisa hingga 30 unit, namun jika hanya kendaraan kecil bisa menampung 50-60 Unit.
Sedangkan ruangan dari KMP New Rose terbagi 3 bagian yakni, ruang ekonomi terbuka dengan tempat duduk, ruang ekonomi dilengkapi dengan fasilitas AC dan tempat tidur tatami, serta ruang VIP.
Nantinya, KMP New Rose akan melayani rute Pelabuban Bansalae Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, ke Pelabuhan Tobaku, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
KMP New Rose sendiri merupakan kapal ke lima milik PT. Afta Tehnik Mandiri. Sebelumnya perusahaa telah memiliki empat kapal lainnya yang melayani berbagai rute pelayaran diantaranya KM. Adithya ex Camellia Maru rute Parepare-Samarinda, KM. Fais ex Leshima rute Pelabuhan Bajo’e, Bone-Kolaka, KMP New Camellia rute Pelabuhan Bangsalae Siwa-Tobaku, KM Thalia ex New Soya rute Parepare-Nunukan.