BTN Properti Mobile, Aplikasi Andal Bantu Generasi Milenial Wujudkan Rumah Ideal
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Banjir yang terjadi di awal 2020 ini membuat hati dan pikiran pasangan pengantin baru Doni dan Anita, berkecamuk. Banjir telah memporak-porandakan rumah kontrakan mereka di sebuah kawasan di Jakarta Pusat. Bukan itu saja, bahkan kendaraan roda empat mereka juga turut menjadi korban dalam musibah banjir tersebut.
“Sepertinya, inilah saatnya kita harus mulai berusaha memiliki rumah sendiri kendati harus dicicil, dik. Selain terletak di lokasi yang strategis ke berbagai fasilitas moda transportasi umum menuju pusat kota Jakarta, rumah tersebut harus bebas banjir,” ujar Doni kepada istrinya setelah banjir reda.
Mereka mulai memikirkan lokasi yang tepat dan cukup baik bagi rumah mereka kelak. Pasalnya, Doni dan istrinya bekerja di sekitar Kemayoran sedangkan lokasi perumahan yang bebas banjir pada umumnya terletak di pinggiran kota Jakarta. Selain itu, mereka juga bingung untuk mulai mencari tahu lokasi perumahan seperti kriteria yang mereka inginkan tersebut.
Baru-baru ini, Anita membaca sebuah artikel PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, atau Bank BTN, di sebuah situs internet melalui ponselnya. Dari artikel tersebut, Anita memperoleh informasi adanya sebuah aplikasi yang dapat membantu para calon konsumen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Aplikasi tersebut bernama BTN Properti Mobile dengan versi Android berbasis teknologi tech-savvy dan mudah dioperasikan. Agar dapat memanfaatkan aplikasi tersebut, Anita harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi tersebut melalui Google Playstore.
Setelah mengunduh, Anita mempelajari satu-per satu menu yang tersedia di aplikasi berbasis android tersebut. Pengembangan aplikasi ini oleh Bank BTN bertujuan mempermudah para calon konsumen untuk memperoleh berbagai informasi mengenai KPR BTN, termasuk syarat-syarat pengajuan KPR-nya.
Sore harinya, setelah pulang kantor, Anita memperlihatkan aplikasi tersebut kepada suaminya. Mereka memperhatikan menu-menu yang tersedia dengan seksama. Menu pertama yang mereka pelajari adalah pengajuan KPR berupa pembiayaan kredit untuk rumah-rumah yang tidak tercantum di dalam daftar BTN Properti. Dari menu tersebut, mereka mengerti, bahwa Bank BTN itu tidak hanya membiayai kepemilikan rumah yang hanya tercantum dalam aplikasi tersebut, tetapi juga dapat membiayai KPR bagi rumah-rumah di luar daftar perumahan yang tercantum pada aplikasi tersebut.
“Bang, aplikasi ini juga menyediakan jasa profesional konsultan untuk memenuhi segala macam kebutuhan rumah yang bakal dimiliki konsumen. Selain dapat berkonsultasi mengenai properti, melalui aplikasi ini kita juga memperoleh informasi mengenai para pengembang perumahan terpilih yang merupakan mitra Bank BTN,” papar Anita kepada suaminya.
Mendengar pemaparan istrinya itu, Doni semakin antusias ingin mengetahui aplikasi terbaru Bank BTN tersebut. “Iya dik, aplikasi ini juga menginfokan produk-produk properti yang disediakan pihak pengembang dan kepemilikannya dapat dibiayai oleh KPR BTN. Jadi, enak nih, kita tidak usah capek-capek mengecek keberadaan berbagai produk properti tersebut dari satu tempat ke tempat lainnya,” sahut Doni.
Anita juga tidak mau kalah dengan suaminya. Dia yang pertama kali mengunduh aplikasi tersebut menjelaskan, aplikasi tersebut juga menyediakan menu mengenai penghitungan harga maksimal properti yang dapat dibeli konsumen berdasarkan pendapatan tetap mereka setiap bulan.
“Dalam menu Simulasi KPR, penghitungan itu dapat disimulasikan sehingga dapat memberikan gambaran mengenai besaran uang muka dan besarnya angsuran per bulan dari rencana KPR yang akan diambil oleh para calon konsumen. Tentunya simulasi tersebut dihitung menurut harga pasar, bang,” tukas Anita.
Dengan demikian, Anita menduga, besaran uang muka dan besarnya angsuran per bulan yang diperoleh dari simulasi aplikasi tersebut nantinya tidak akan jauh berbeda dengan perhitungan sebenarnya yang bakal ditawarkan Bank BTN kepada mereka. Setelah mereka mengunjungi Bank BTN terdekat dan mendiskusikan perhitungan tersebut dengan petugas di bagian layanan KPR BTN, dugaan Anita ternyata tidak meleset. Pasangan pengantin baru tersebut akhirnya tersenyum lega karena telah mendapatkan solusi untuk mengajukan KPR BTN.
Setelah melakukan berbagai macam simulasi serta mencari-cari lokasi perumahan yang ideal untuk mereka tempati nantinya, kedua pasangan pengantin baru tersebut akhirnya membeli rumah melalui KPR BTN bagi generasi milenial, yaitu KPR Gaeesss For Millenials. Itu dimungkinkan karena usia kedua pasangan pengantin baru ini baru berkisar antara 21-35 tahun. Jadi masih memenuhi syarat untuk mengikuti program tersebut.
Menurut Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Consumer Lending Division (NSLD) Bank BTN, Suryanti Agustinar, untuk KPR bagi kalangan muda tersebut, Bank BTN memberikan berbagai gimmick menarik, diantaranya uang muka (down payment/DP) mulai dari 1 persen, bebas biaya administrasi, suku bunga single-digit, diskon provisi 50 persen dan jangka waktu kredit hingga 30 tahun.
“Selain itu, Bank BTN juga menawarkan program bundling dengan KPR Zero yang dapat menangguhkan pembayaran pokok selama dua tahun. KPR Gaeesss For Millenials ini pun bisa dinikmati tidak hanya di ibu kota, tapi juga di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam acara peluncuran kembali (re-launching) program KPR Gaeesss For Millenials dengan tampilan baru dan dapat diakses lewat aplikasi BTN Properti Mobile di Jakarta, Rabu (08/01/2020).
Jadi, demikian Yanti, program KPR tersebut diracik sesuai dengan karakteristik kaum milenial yang menginginkan layanan yang mudah diakses dan besarnya cicilan bulanan yang terjangkau. Sejak pertama kali diluncurkan pada Oktober 2018 hingga November 2019, Bank BTN telah menyalurkan KPR Gaeesss sebesar Rp9,3 triliun. Itu setara dengan penyaluran kredit untuk 27.593 unit rumah bagi kalangan milenial.
Dengan peluncuran kembali program KPR Gaeesss For Millenials tersebut, menurut Yanti, Bank BTN telah mempersiapkan diri untuk menguasai pasar milenial di sektor properti, terutama bagi mereka yang belum memiliki tempat tinggal. Itu juga merupakan salah satu langkah yang ditempuh manajemen Bank BTN pada awal 2020 ini sebagai bagian dari transformasi digital banking untuk bisnis Bank BTN yang berkelanjutan.
Kini, Bank BTN telah memasuki periode digital banking yang merupakan bagian dari pelaksanaan transformasi tahap kedua sejak 2017. Transformasi tersebut adalah langkah strategis perseroan untuk mencapai target program nasional yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mencari solusi bagi lebih dari 11 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki tempat tinggal.
Melalui digital banking tersebut, Bank BTN membentuk digital mindset untuk menciptakan pola bisnis yang lebih efektif dan efisien, seiring dengan pemberlakuan dan penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2020 ini yang bakal menimbulkan persaingan bisnis yang ketat. Karena itu, Bank BTN dalam dua tahun terakhir ini menerapkan serangkaian program strategis, baik itu dari segi digitalisasi bisnis proses, infrastruktur, hingga sumber daya manusia.
Selain itu, Bank BTN melaksanakan peningkatan kualitas proses bisnisnya, mulai dari peningkatan percepatan Standard Operating Procedure (SOP) hingga peningkatan standarisasi dalam proses On the Spot Checking dengan menerapkan asas kepatuhan. Bank BTN juga merubah standar brand activity dan struktur organisasi. Karena itu, Kantor Pusat kini menjadi tempat untuk menentukan konsep strategi bisnis Bank BTN (conseptual strategy), Kantor Wilayah sebagai tempat untuk menetapkan model operasional bisnis Bank BTN (operating strategy) dan Kantor Cabang merupakan tempat penjualan dan penyedia jasa perbankan (Sales and Services).
Untuk memberikan dukungan terhadap upaya peningkatan kualitas proses bisnis tersebut, Bank BTN meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) melalui digital leadership, membentuk berbagai program sekolah perbankan (banking school programs) dan pembinaan para pengembang perumahan (developer) melalui Housing Finance Center (HFC).
Sebagai bentuk penerapan bisnis yang bertanggung jawab, Bank BTN berinisiatif menerapkan sustainable financing (pembiayaan yang berkelanjutan) guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Sementara itu, Bank BTN selalu memastikan bahwa bisnis yang dijalankannya sangat pro terhadap lingkungan dan masyarakat. Karena itu, bank BUMN tersebut menyediakan kredit ramah lingkungan. Ini adalah bagian dari pengelolaan risiko lingkungan, percepatan transformasi digital banking pada berbagai produk perbankan yang dapat menghemat penggunaan kertas (scriptless), serta penyajian produk dan layanan perbankan yang infklusif dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Bank BTN secara konsisten juga mendukung peningkatan kehidupan masyarakat yang sekaligus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Itu dilaksanakan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). (Abraham Sihombing)