Untouchables, Pameran Bersama Nunung WS-Natisa Jones Ciptadana Art Program 2019

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Memutarbalikkan yang tak tersentuh dalam jangkauan kita adalah inti dari kreativitas dan merupakan wilayah dari seniman yang ditampilkan dalam Pameran Program Seni 2019 dan Kalendar Seni 2020 Ciptadana. Pameran yang diberi judul “Untouchables”, diselenggarakan mulai 21 November - 13 Desember 2019 di Ciptadana Center, lantai 5, Plaza Asia Office Park unit 2, Jl. Jend Sudirman Kav. 59 Jakarta.
Interaksi dengan dunia di sekitar kita bisa menjadi dangkal atau mendalam. Hal tersebut bisa lewat dalam sekejap mata, atau menyalakan rangkaian pemikiran yang menerangkan sejuta pertanyaan, konsep, dan kesimpulan, menterjemahkan pemahaman kedalam inti kehidupan. Menyampaikan sesuatu yang tidak berwujud secara visual adalah wilayah dari dua seniman Indonesia luar biasa yang gaya dan jamannya berbeda jauh, namun membagikan sebuah intuisi dan proses introspeksi yang memberitahukan kita penglihatan batin terdalam mereka dan refleksi terhadap dunia di sekitar kita … Nunung WS, dan Natisa Jones. Pendekatan kreatif mereka mengikuti sebuah jalur yang berakar dalam instrospeksi, melalui hal itu sang seniman bermeditasi dan mengobservasi pembicaraan batin dan persepsi. Terkadang proses kreatif bersifat metafisik, dipelajari dan mendalam, pada kesempatan lain ia retak dengan energi yang tertangkap, dan memanifestasikan dirinya dalam bentuk pengerjaan seketika pada suatu media yang mengering dengan cepat dan secara bersamaan beberapa karya tercipta. Nunung WS adalah seorang abstraksionis dengan karir membentang selama setengah abad. Ia menyerap apa yang ia lihat dan membiaskannya melalui perenungan dan lensa spiritual terdalamnya untuk mengekspresikan hidup melalui warna dan bentuk. Natisa Jones, seorang ekspresionis, masih dalam masa - masa awal perjalanan seninya. Ia terpesona oleh hubungan pengalaman manusia dan proses kreatifnya, merangkum emosi dan pikiran, dan menunjukkan dengan tepat dinamika yang tidak dapat didefinisikan yang secara bersamaan memisahkan dan menyatukan kita bersama. Kedua seniman tersebut adalah pencari pemahaman dan kebenaran dan berhubungan dengan dunia batin mereka. Terpisah generasi, mereka digerakkan dengan energi kreatif yang sama dan kemampuan untuk mengartikulasikan penglihatan pribadi mereka.