Desain Disesuaikan, Jembatan Tano Ponggol Akan Dibangun Pada Tahun 2020
INDUSTRY.co.id - Pulau Samosir - Dengan adanya pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba Kabupaten Samosir, secara otomatis perlu dilakukan penyesuaian desain Jembatan Tano Ponggol agar kapal pesiar dapat lewat di bawah jembatan.
Kondisi jembatan saat ini hanya memiliki bentang 25 meter dan freeboard cukup rendah sehingga kapal besar tidak dapat lewat. Tano Ponggol merupakan satu-satunya akses darat untuk menuju Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini desain pembangunan jembatan tersebut tengah didiskusikan bersama Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah, terutama terkait ketinggian jembatan yang optimal.
"Kalau terlalu tinggi biayanya akan lebih mahal, terlalu pendek juga tidak bisa dilewati kapal. Sehingga kita cari apakah 10, 15 atau 9 meter, untuk itu saya harus konsultasi dengan Menteri Perhubungan," kata Menteri Basuki saat meninjau lokasi pelebaran alur Tano Ponggol di Samosir, Senin (29/7/2019).
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menyatakan dari hasil studi kelayakan (FS) yang melibatkan BPIW, jembatan tersebut dapat diturunkan menjadi 9 meter untuk mendapatkan ketinggian yang optimal.
"Alur Tano Ponggol sedang dilebarkan oleh Ditjen SDA maka panjang jembatannya juga harus diperpanjang dari panjang eksisting 25 meter, demikian juga kaki-kaki jembatannya juga harus menyesuaikan," kata Hadi.
Konstruksi fisik jembatan rencananya akan dimulai pada tahun 2020 dan ditargetkan selesai pada 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 297,15 miliar. Rencananya panjang Jembatan Tano Ponggol yang baru sepanjang sekitar 1 km yang akan memiliki 2 lajur.
Dengan desain baru jembatan, tentunya akan menjadi ikon baru di Danau Toba selalu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi terlebih di pesisir Danau Toba.