Virtus Showcase 2019 Merangkul Harmonisasi Transformasi Industry 4.0 di Jogja

Oleh : Herry Barus | Jumat, 26 Juli 2019 - 10:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jogjakarta– Virtus Showcase 2019 kembali digelar oleh Virtus Technology Indonesia, penyedia solusi infrastruktur TI dan anak perusahaan CTI Group. Kali ini berlokasi di Tentrem Hotel Jogjakarta dan dihadiri oleh puluhan profesional industri untuk membahas bagaimana mengoptimalkan peluang serta mengatasi tantangan yang muncul dari era Industry 4.0. 

Industry 4.0 merupakan istilah yang dilekatkan pada revolusi industri generasi keempat yang ditandai dengan integrasi antara dunia siber dan fisik di sebuah industri berkat kolaborasi serangkaian teknologi digital, di antaranya Internet of Things, artificial intelligence, human-machine interface dengan tujuan menciptakan proses produksi yang efektif dan efisien. Disrupsi ini dipercaya akan berdampak tidak hanya pada sektor manufaktur namun hampir seluruh sektor ekonomi, di antaranya sektor logistik di mana teknologi tersebut dapat digunakan untuk memastikan kelancaran proses pengiriman barang, dan sektor konstruksi dan bangunan untuk menciptakan bangunan ‘cerdas’ yang hemat energi.

Pada April lalu, Virtus Showcase 2019 sudah diadakan di kota Surabaya dan disusul oleh kota Bali di bulan Juli. Ini membuat Daerah Istimewa Jogjakarta, kota yang ketiga untuk menjadi tuan rumah dari konferensi tahunan ini. Kota yang terletak di tengah pulau Jawa ini terkenal akan julukannya sebagai kota pelajar, namun juga terbukti telah menjadi salah satu kota dengan perkembangan teknologi terbaik di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, Jogja menempati urutan kedua setelah Jakarta dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) 2017. Ini menunjukkan kesiapan Jogjakarta menghadapi Industri 4.0.

“Jogjakarta menjadi salah satu daerah yang mampu mengimplementasikan empat tahap revolusi industri secara bersamaan, dimana nilai-nilai budaya di kota ini tidak tergeser oleh perkembangan teknologi. Karena itu, menurut kami kunci keberhasilan harmonisasi transformasi ini ada tiga : yang  pertama  dengan  melakukan  transformasi  digital  baik  secara  teknologi, sistem  kerja,  maupun  kultur  perusahaan.  Yang  kedua  menciptakan  layanan yang  memilki  tiga  unsur: real-time, customized dan multi channel, serta  yang  terakhir  adalah  meningkatkan  skill  SDM. Karena itu Virtus Technology Indonesia menawarkan beragam infrastruktur dan solusi melalui Virtus Showcase Jogja ini sehingga kita mampu memaksimalkan peluang dalam Industry 4.0 ini.” Ujar Erwin Kuncoro selaku Direktur Virtus Technology Indonesia.

Tema Industry 4.0 selanjutnya dibahas lebih mendalam oleh Herman selaku General Manager Virtus Technology Indonesia. Selain itu, Virtus Showcase 2019 menghadirkan Albert Lay dari DellEMC yang memaparkan tentang Dell Technologies Advantage – Your Partner for Digital Transformation dan juga

Dedex Priyandi selaku Major Account Manager dari Check Point Indonesia yang akan memaparkan tentang Future of  Cybersecurity.

“Sistem cerdas dan otonom mengantarkan era baru yaitu manufaktur digital, di mana data memainkan peran  penting  dalam  memperkuat  jaringan hyper-connected pada mesin  fisik  dan  virtual. Efisiensi produksi semakin meningkat dengan kehadiran teknologi digital dan organisasi yang melakukan investasi  strategis dalam SDM teknologi. Dell EMC melihat peluang yang menjanjikan bagi  organisasi dengan kehadiran Industri 4.0 dan kami berkomitmen untuk membantu  pelanggan kami dalam mengoptimalkan operasional bisnis, meningkatkan inovasi dan memetakan jalur pertumbuhan baru.” kata Adir Ginting selaku Infrastructure Director dari DellEMC Indonesia.

Industry 4.0 tidak hanya memunculkan peluang, tapi juga berbagai tantangan. Tidak hanya soal implementasi produksi dengan teknologi digital, mesin pembelajaran atau big data, tapi juga cara membangun sistem keamanan melawan ancaman eksternal dan internet. Menurut studi Frost & Sullivan yang diprakarsasi oleh Microsoft, potensi kerugian ekonomi di Indonesia yang diakibatkan oleh insiden keamanan siber dapat mencapai nilai US$34.2 miliar. Angka tersebut setara dengan 3,7 persen jumlah total PDB Indonesia sebesar US$932 miliar. Selain kerugian finansial, insiden keamanan siber juga mengurangi kemampuan berbagai organisasi di Indonesia untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada diera ekonomi digital saat ini.

Penyedia solusi keamanan untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia maya yaitu Check Point, hadir dalam Virtus Showcase Jogja untuk menjawab tantangan cybersecurity. Solusi yang ditawarkan Check Point, mampu melindungi pelanggan dari serangan cyber seperti malware, ransomware, dan jenis serangan terkemuka lainnya. 

“Pelaku industry menggunakan produk keamanan untuk mendeteksi atau mencegah ancaman yang diketahui dan tidak dikenal. Sebagian besar ancaman memasuki jaringan melalui penelusuran web, unduhan file, e-mail phishing, dan lampiran e-mail. Serangan yang dikenal bisa dengan cepat divalidasi oleh database, namun mendeteksi dan mencegah serangan berbasis file yang tidak dikenal lebih menantang. Untuk itu, Check Point menawarkan beragam solusi mulai dari endpoint security, cloud security, bahkan zero-day protection tanpa memandang skala bisnis klien.” Ujar Dedex Priyandi selaku Major Account Manager dari Check Point Indonesia.