Kisah Sukses Prita Kemal Gani dalam Memajukan Kehumasan di Indonesia

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 24 Juni 2019 - 07:20 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Peran kehumasan dalam sebuah lembaga/ perusahaan memiliki peranan vital dalam mengomunikasikan visi dan misi yang akan dituju. Taatkala berbicara public relations tidak terlepas dari lembaga pendidikan, yaitu London School Public Relations (LSPR) Jakarta yang bermula dari sebuah lembaga kursus menjelma menjadi sekolah tinggi ilmu komunikasi (STIKOM) dan telah diperhitungkan.

Kali ini media INDUSTRY.co.id berkesempatan berbincang-bincang dengan Prita Kemal Gani, pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi London School of Public Relations.

Bagaimana Perjalanan Pendidikan Ibu sebelum di Posisi Sekarang?

Saya lahir di Jakarta pada 23 November 1961. Saya salah seorang di antara lima bersaudara yang lahir dari pasangan Sudaryono (ayah) berdarah Jawa dengan Tity (Ibu) yang berdarah Minangkabau. Sebelum menekuni PR, saya kuliah di Akademi Perhotelan Trisakti (1981-1984) atas anjuran Ibu karena  waktu itu kami punya hotel di Bengkulu, dan karena saya satu-satunya anak wanita untuk meneruskan dan mengelola hotel.

Kemudian saya melanjutkan degree program ke Inggris di London City College of Management pada 1984.  Di pilihnya Inggris sebagai tempat mempelajari ilmu PR karena mendapat masukan kalau PR di Inggris lebih baik dari pada Amerika Serikat.

Setelah tiga tahun selesai studi PR, saya melanjutkan ke Filipina untuk meraih gekar Master Business Adminitration dari International Academic of Management & Economic Manila pada tahin 1990. Sepulang dari Filipina,saya bergabung di Clark Hatch Filness Centre Hotel Hilton,Jakarta.

Sebenarnya,saya sudah bergabung di Clark Hatch sejak 1982,tapi itu baru pulang.Ketika pulang dari Inggris , mereka tetap menerima saya. Selain karena saya punya kemampuan, ini juga menjadi bukti bahwa begitu minimnya sumber daya manusia di bidang PR yang memiliki kredibilitas tinggi saat itu.

Dorongan Paling Mendasar yang Membuat Ibu Terus Jatuh Cinta di dunia Public Relation?

Sejak remaja saya ingin menjadi public relations dan  jatuh cinta dengan profesi ini. Dunia humas itu juga seperti Art, dalam menyampaikan sebuah informasi kepada masyarakat luas kepada sejumlah orang yang banyak itu perlu satu cara atau kemasan bagaimana cara menyampaikannya dan tentu ada seninya,  misalnya menyampaikan pesan kepada orang yang lebih tua atau golongan orang-orang senior atau kepada remaja atau kepada anak-anak nah di situlah seninya yang selalu membuat saya ingin terus berkarya dan berkreativitas dan juga saya ingin banyak sekali remaja-remaja yang memilih profesi itu menjadi seorang public relation.

Tantangan Paling berkesan yang Ibu Hadapi dalam Perjalanan selama lebih dari Seperempat Abad Ini

Sebagai edukator tentu dari tahun ke tahun mempunyai mahasiswa dosen yang dinamis ini selalu ada duka ada senang, ada ada semangat ada juga kadang nggak. Tantangan-tantangan yang dihadapi saat ini adalah mendidik anak milenial yang mana mereka selalu berpikir segala sesuatu itu bisa instan bisa lebih mudah, mereka memang lebih cepat daripada kita mereka bisa dalam bekerja belajar  namun, demikian dalam hidup ini selalu ada proses Jadi itulah yang harus menjadi tantangan kita untuk menalarkan ini dan mengajarkan kepada anak-anak kita semua bahwa untuk mencapai kesuksesan cita-cita itu perlu proses.

Saat ini dunia pendidikan dihadapi dengan Tantangan Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 erat tidak terlepas dari kemajuan teknologi dan digital. Banyak sekali kesempatan untuk anak-anak di dunia digital ini karena semua itu dengan mudah kita bisa mencari apa namanya peluang yah. Informasi teknologi ini membuat semuanya lebih mudah tetapi persaingannya juga menjadi lebih ketat cara menyikapinya itu yang harus lebih kreatif anak-anak ini.

The Next Big Think yang sedang Ibu Rencanakan dalam Mengembangkan Dunia Public Relation?

Saya ingin menjadikan LSPR ikon public relations bukan hanya di Indonesia saja tetapi hingga ASEAN. Saya menginisiasi mengundang tokoh-tokoh PR yang terbaik di seluruh Asia Tenggara, lalu membuat asosiasi yang dinamakan ASEAN PR Network. Melalui ASEAN PR Network, bisa membantu sekolah-sekolah untuk kurikulum PR, antara lain di Vietnam dan Myanmar.

Value-value Dasar yang Harus Dimiliki Seorang Public Relations?

Public Relation yang paling utama orangnya harus kreatif.  Karena harus menyampaikan pesan dengan berbagai cara yang membuat orang bisa menerima dan pada akhirnya memahami dan mendukung. Public Relation atau humas harus yang likeable person  orangnya tuh

gak penting cantik, tapi orang itu enak dilihat dan pandai bergaul bisa menempatkan diri itu paling penting.

Sebagai Pendidik Harapan Ibu terhadap setiap lulusan LSPR Jakarta?

Setiap lulusan itu diharapkan mereka itu harus konsisten,  kita bisa kompetensi kalau kita enggak konsisten yah lama-lama itu bisa turun dan terus berlatih. Di LSPR diajarkan 10 pilar antara lain yaitu harus menghormati orang, jujur dan selalu mengutamakan keunggulan jadi harus selalu punya kualitas atau keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik jadi kalau kita punya keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik pasti hasilnya baik.

 

BIODATA

Nama                    : Prita Kemal Gani

Lahir                      : 23 November 1961

Suami                    : Kemal Effendi Gani

Anak                      :Ghina Amani Kemal Gani

                              Raysha Dinar Kemal Gani

                              Fauzan Kanz Kemal Gani

Orang tua            : Sudaryono (ayah) dan Tity (ibu)

Pendidikan

- Akademi Perhotelan Trisakti, Jakarta

- Management Studies di London, Inggris

- MBA dari International Academy of Management & Economics, Manila, Filipina