INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT. Pupuk Kaltim mendapat apresiasi dan penghargaan National Center for Sustainability Reporting (NCSR) dengan predikat Platinum, sebagai peringkat tertinggi pada Konferensi Praktisi Keberlanjutan (Sustainability Practitioner Conference) ke-3 pada 2018.
"Penghargaan tersebut sebagai apresiasi atas peran aktif terhadap strategi pembangunan berkelanjutan melalui konsep Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Corporate Sustainability (CS) yang direalisasikan pada berbagai program," kata Ketua NCSR Ali Darwin, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (9/12/2018)
Ketua NCSR Ali Darwin, menyerahkan penghargaan kepada Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana, di Novotel Bandar Lampung, Sabtu, (8/12).
Pupuk Kaltim, kata dia, merupakan satu dari 12 perusahaan di Indonesia dan Asia yang berhasil meraih Platinum, atas komitmen dan peran aktif mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Pupuk Kaltim juga dinilai berhasil mengkomunikasikan kinerja keberlanjutan kepada pemangku kepentingan melalui laporan keberlanjutan.
Hal itu dilihat dari komitmen Pupuk Kaltim terhadap strategi pembangunan yang didasarkan pada tiga pilar utama laporan keberlanjutan, yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan penerapan serta pengelolaan yang sesuai kategori Asia Sustainability Reporting Rating.
"Melalui laporan keberlanjutan, kita dapat menilai seberapa jauh perusahaan telah berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia maupun Asia," kata Ali Darwin.
Sementara itu, Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana, mengatakan penghargaan tersebut menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan SDGs, melalui pengelolaan industri berwawasan lingkungan.
Selain itu, pemberian manfaat optimum bagi masyarakat yang terus digagas dan dikembangkan Pupuk Kaltim beberapa tahun terakhir.
Berbagai upaya yang dilaksanakan Pupuk Kaltim pun mencakup hampir seluruh indikator pada tujuan global SDGs.
Di antaranya tanpa kemiskinan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, pertumbuhan ekonomi, inovasi industri dan infrastruktur, mengurangi kesenjangan, aksi terhadap iklim, dan kehidupan bawah laut.
Seluruh upaya tersebut direalisasikan pada berbagai program, baik dalam aktivitas industri maupun penerapan CSR secara berkesinambungan. Salah satunya mitigasi gas rumah kaca dan efisiensi energi di pabrik Pupuk Kaltim yang terstandarisasi ISO, identifikasi pengelolaan limbah B3 yang mengandung Technologically Enhanced Naturally Occurring Radioactive Material (Tenorm).
Selain itu, penerapan inovasi di tiap unit kerja dalam mendukung performa perusahaan, serta pemberdayaan masyarakat pada berbagai bidang.
"Komitmen tersebut bagian tak terpisahkan dari aktivitas industri Pupuk Kaltim. Tak hanya pada lingkup pabrik dan produksi, tapi juga pemberian manfaat yang tepat dan sesuai sasaran SDGs," ujar Bagya.
Khusus penerapan CSR, lanjut Bagya, Pupuk Kaltim mengembangkan konsep Creating Shared Value (CSV) melalui pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat, termasuk konservasi dan pelestarian biota laut.
Begitu pula untuk anak berkebutuhan khusus (ABK), sebagai program inklusif yang secara eksplisit tertuju pada orang dengan kecacatan melalui pemberdayaan menuju kemandirian dan kreativitas.
"Berbagai realisasi CSR dan pemberdayaan masyarakat juga dibuktikan sejumlah penghargaan yang telah diraih Pupuk Kaltim. Terakhir, Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) dengan predikat yang sama (Platinum)," ucap Bagya.
Ke depan, lanjut dia, penghargaan yang diraih menjadi motivasi dan semangat bagi Pupuk Kaltim untuk terus berbuat bagi bangsa dan negara, serta memberi manfaat kepada masyarakat.
Menurut Bagya, kemajuan perusahaan tak dapat dikatakan berhasil jika Pupuk Kaltim abai terhadap lingkungan dan masyarakat, khususnya dalam mendukung tercapainya tujuan SDGs.
"Pupuk Kaltim terus berupaya semaksimal mungkin memberi manfaat pada berbagai bidang, utamanya mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Asia Sustainability Reporting Rating bagian dari Konferensi Praktisi Keberlanjutan, agenda tahunan yang digagas NCSR bekerja sama dengan Ikatan Praktisi Keberlanjutan Bersertifikat (IPKB).
Fokus kegiatan mengukur peran aktif dan keterlibatan perusahaan terhadap pencapaian tujuan SDGs, dari kontribusi nyata yang dilaksanakan.
Tak hanya diikuti berbagai perusahaan besar di Indonesia, tapi juga beberapa negara di Asia.
Pada 2018, Asia Sustainability Reporting Rating melibatkan 38 perusahaan dari Indonesia, 2 perusahaan Bangladesh, 7 perusahaan Malaysia, 4 perusahaan Singapura, dan 5 perusahaan dari Filipina. (Ant)