Kedaung Jajaki Bisnis untuk Pasok Barang Enamel ke Walmart di AS
INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI), produsen barang yang terbuat dari enamel dan kaleng, akan menjajaki peluang bisnis di pasar Amerika Serikat. Pasalnya, hingga Juni 2018 ini, perseroan masih belum melihat adanya tanda-tanda menggeliatnya pasar alat-alat rumah tangga di pasar global.
Penjualan ekspor Kedaung hingga akhir 31 Maret 2018 masih lebih kecil dibandingkan penjualan domestik. Per 31 Maret 2018, penjualan ekspor tercatat Rp5,52 miliar sedangkan penjualan lokal mencapai Rp14,89 miliar.
Kendati demikian, marjin laba di pasar ekspor lebih menarik ketimbang pasar lokal. “Karena itu, kami berencana masuk ke ritel modern di Amerika Serikat (AS), saat ini sedang dijajaki,” ujar Hadi Muliyono, Direktur KICI baru-baru ini.
Salah satu perusahaan yang sedang dijajaki Kedaung adalah perusahaan ritel Walmart di Amerika Serikat. Kalau rencana berjalan mulus, mereka akan memasok produk enamel ke gerai-gerai Walmart di negeri Paman Sam tersebut.
Kendati upaya pencarian peluang bisnis terus berjalan, Kedaung merasa tak bisa melawan kondisi pasar. Manajemem perseroan mengaku masih menghadapi tantangan pelemahan daya beli dan mahalnya harga bahan baku. Tantangan itu terasa sejak akhir 2017.
Karena itu, Kedaung tak muluk-muluk mematok target pertumbuhan kinerja 2018. “Bisa bertahan seperti tahun lalu saja sudah bagus,” ungkap Hadi.
Pada 2017, KICI membukukan penjualan bersih Rp113,41 miliar dan laba Rp7,95 miliar. Dibandingkan dengan kinerja pada 2016, penjualan bersih tersebut tumbuh 14,12% dan laba bersihnya melinjak hingga 21 kali lipat lebih.
Akan tetapi lonjakan kinerja tersebut tidak berlajut ke triwulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari-Maret 2018, penjualan bersih Kedaung turun 25,49% menjadi Rp20,40 miliar dibandingkan periode yang sama 2017 dan laba bersihnya terpangkas lebih dari 15 kali lipat menjadi tinggal Rp233,72 juta.
Pada triwulan pertama 2018, penjualan enamel mendominasi hingga Rp13,76 miliar. Sisanya adalah penjualan kaleng senilai Rp 6,64 miliar. Tiga pelanggan besar mereka adalah PT Nissin Biscuit Indonesia, The Golden Rabbit II dan PT Kedawung Subur. (Abraham Sihombing)