Kuartal I-2018, Bisnis PLB Cikarang Dry Port Tumbuh 65 Persen

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 02 Mei 2018 - 21:43 WIB

INDUSTRY.co.id, Tangerang - PT Cikarang Inland Port pengelola Cikarang Dyr Port mencatat pertumbuhan volume sebesar 65 persenpada kuartal I 2018.

Sebagai salah satu bisnis yang baru dikembangkan sejak 2016 yang lalu di pelabuhan darat ini, capaian tersebut cukup menggembirakan. Pertumbuhan diperoleh dari bertambahnya jumlah trader kapas dan juga pembeli yang aktif di PLB Cikarang Dry Port.

Untuk diketahui, hingga saat ini terdapat 5 trader yang melayani lebih dari 30 pembeli kapas.

"Pada kuartal I bisnis PLB tumbuh dan pencapaian mencapai 65 persen. Hingga akhir tahun ini kami masih fokus pada komoditas kapas dan mineral yang sudah eksisting, sambil lahan perlahan meningkatkan komoditi lainnya," kata General Manager Commercial Cikarang Dry Port, Imam Wahyudi, saat ditemui INDUSTRY.co.id pada pameran CeMAT South East Asia di Tangerang, Rabu (3/5/2018).

Imam Wahyudi menuturkan pada pameran ini pihaknya berharap Cikarang Dry Port lebih dikenal, meningkatkan value, customer menambah dari pelaku bisnis logistik. Ini merupakan tahun kedua kami mengikuti pameran, harapannya dapat meningkatkan volume dari komoditas yang sudah ada, kata dia.

Ia menambahkan, Cikarang Dry Port juga masih belum berencana untuk membangun fasilitas PLB terbaru. Mereka mencoba untuk fokus terlebih dahulu mengoptimalkan gudang yang telah selesai dibangun tahun lalu sebagai PLB kedua.

Sebagai informasi, gudang kedua Cikarang Dry Port memiliki luas 8.000 meter persegi yang sudah siap pada kuartal II tahun lalu.

Ia juga menjelaskan bahwa Cikarang Dry Port secara umum membidik komoditas material untuk bahan baku industri yang masih harus diimpor. Ia berharap dengan menyimpan komoditas material untuk bahan baku industri tersebut dapat meningkatkan daya saing ekspor bagi industri nasional.

Kami meyakini bahwa memindahkan penyimpanan komoditas tersebut di PLB di dalam negeri akan menjamin pasokan bagi industri nasional dan juga akan menekan total biaya logistik mereka. Kami harap hal tersebut akan berkontribusi dalam meningkatkan daya saing ekspor industri nasional," imbuh Imam.