President University bersama Bisnis Indonesia Gelar ICFBE 2018 di Bali

Oleh : Candra Mata | Rabu, 02 Mei 2018 - 11:28 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali, Konfrensi The 2nd International Conference on Family Business & Entrepreneurship (ICFBE) digelar di Patra Bali Resort & Villas secara resmi dibuka Selasa (2/5) pagi di Pantai Kuta, Badung, Bali.

Pembukaan acara tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Rektor President University, Jony Oktavian Haryanto, dengan didampingi oleh News Director of Bisnis Indonesia, Arief Budisusilo.

ICFBE adalah ajang yang digelar bersama oleh President University dengan harian bisnis dan ekonomi terkemuka, Bisnis Indonesia.

Ajang ini mempertemukan kalangan akademisi yang menaruh perhatian terhadap isu-isu family business dengan para praktisi bisnis.

Pada ICFBE 2018, topik yang diusung adalah Challenges and Succession Issues in Family Business and Entrepreneurship: Southeast Asia and Emerging Countries.

Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden, dalam sambutan pembukaannya melaporkan bahwa seminar dan conference kali ini melibatkan sekitar 150 peserta dari tujuh perguruan tinggi di Indonesia maupun luar negeri, seperti dari Afghanistan, India, Malaysia, Bangladesh, Sri Lanka dan United Kingdom.

Beberapa praktisi bisnis juga hadir baik sebagai peserta maupun pembicara.

Mereka saling berdiskusi dan tukar pikiran tentang berbagai isu seputar family business di Indonesia.

Menurut Budi Susilo, dengan mengutip data dari European Family Business, di seluruh dunia rata-rata keberhasilan transisi di family business hanya sekitar 30%.

Padahal, family business masih memainkan peran yang penting dalam perekonomian.

Di sejumlah negara, family business menyumbang sekitar 60% terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB).

Selain itu, family business di Indonesia dan berbagai negara lainnya juga menghadapi tantangan yang berat seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi yang berbasis internet.

Perusahaan-perusahaan keluarga harus siap menghadapi tantangan baru, terutama pada era disrupsi yang berbasis teknologi dan internet, kata Arief Budisusilo, News Director Harian Bisnis Indonesia.

Lanjut dia, teknologi dan internet kini sudah menjadi mesin baru yang membuat lingkungan bisnis berubah dengan sangat cepat.

Ini terjadi pada berbagai bidang usaha, seperti perbankan, media, transportasi, pendidikan dan bahkan bisnis-bisnis sosial.

Acara seminar dan conference pagi itu dilanjutkan dengan seminar yang menampilkan para pembicara Roeen Rahmani, Rektor Kardan University dari Afghanistan, dan Hariyadi BS Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia dan juga Ketua Umum BP Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.

Hariyadi adalah generasi kedua dari perusahaan keluarga Grup Sahid yang bergerak di bisnis properti, hospitality dan media.

Seminar dipandu oleh Mira Maulida dari Indonesia Strategic Management Society (ISMS)