Cerita Misteri di Balik Keindahan Ranu Klakah, Lumajang

Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 29 April 2018 - 09:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Ranu Klakah memiliki sejarah dan mempunyai pesona alam yang sungguh indah. Pada Senin, (9/4/2018) lalu, bersama dengan rombongan wartawan pariwisata dari Jakarta, berkesempatan mengunjungi Ranu Klakah yang memiliki latar belakang Gunung Lemongan.

Sesampai di sana, suasana masih sejuk dan Kami semua berhasil menyaksikan fenomena matahari terbit. Cahaya keemasan yang berada di balik Gunung Lemongan, mulai memancarkan kehangatan kepada Kami yang siap memburu kenangan dan keindahan yang ada di Ranu Klakah.

Ranu Klakah merupakan salah satu destinasi wisata di Lumajang yang terkenal dengan keindahan alamnya. Disarankan, Kamu bisa berkunjung ke sana pada saat matahari terbit. Karena, Kamu bisa menyaksikan matahari yang perlahan-lahan muncul dari balik Gunung Lemongan.

Gunung Lemongan merupakan gunung berapi tipe maar, yang mempunyai garis tengahnya berkisar antara 150-700 meter. Ranu Klakah berada diketinggian 1.651 mdpl. Selain Ranu Klakah, terdapat 13 kawasan yang berisi air yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis Gunung Lemongan.

"Kedalaman Ranu Klakah mencapai 28 meter dan membentang luas hingga 30 hektar. Di dalamnya hidup berbagai jenis ikan seperti ikan mujae, ikan gabus dan ikan wader," ucap Abdullah AL-Kudus alias Aak, salah satu budayawan lokal di desa Klakah.

Menurutnya, pada saat bulan tertentu sekitar bulan Juni hingga Agustus merupakan musim Koyok. "Bulan tersebut, biasanya kandungan blerang naik. Sehingga, ikan-ikan mabuk lalu akhirnya masyrakat pesta mengambil ikan. Tapi ikannya tidak mati, cuma hanya kekurangan oksigen," sambungnya.

Ranu Klakah, merupakan salah satu sumber penghidupan bagi warga sekitar. Mereka memanfaatkannya sebagai air minum, dan mengairi 620 hekatr persawahan di beberapa desa sekitaran Lumajang. "Ada enam desa, yaitu desa Tegal Ranu, Klakah, Mlawang, Ranu Pakis, Desa Kebonan, desa Kudus," katanya.

Namun, dibalik manfaat tersebut ternyata Ranu Klakah menyimpan sejumlah cerita misteri yang melegenda. Hingga saat ini, misteri itu masih kian diceritakan oleh warga-warga setempat. Aak menceritakan, bahwa Ranu Klakah mempunyai penghuni yang cukup disegani oleh para warga, yaitu dihuni oleh ular yang bernama Selanceng yang dipercaya masih hidup dan tinggal di dasar ranu.

"Ular yang ada di sini namanya Selanceng, ular ini bisa berubah bentuk bisa kecil dan besar. Tapi, yang membedakan dengan ular lainnya yaitu bentuk kepalanya V. Terkahir muncul pada tahun 1992. Katanya, ular itu besar, kepala dan ekornya berada di ujung danau yang terpisah. Kepalanya di sini, ekornya di sana," cerita Aak.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Ranu Klakah, danau ini terletak di Kecamatan Klakah, sekitar 20-25 kilometer di sebelah utara kota Lumajang dengan perjalanan 40 menit.