Dukung Ekonomi Kreatif, Universitas Prasetiya Mulya Kembali Gelar Pop Up Market
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sebagai bagian dari ekonomi kreatif, brand lokal diyakini mampu menjadi sektor alternatif yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi dari sisi kualitas produk, brand lokal terus bersaing sehingga minat dan kepercayaan masyarakat makin tinggi.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan perkembangan brand lokal sekaligus menjadi wadah bagi para entrepreneur muda dalam mengembangkan kreatifitasnya, Unibersitas Prasetiya Mulya kembali hadirkan bazaar tematik bertajuk Pop Up Market dengan tema 'The Factory, Manhattan'.
Manajer Interim Kemahasiswaan Universitas Prasetiya Mulya, Elfira Wahyono mengatakan, Pop Up Market merupakan Bazaar produk lokal tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa S1 Universitas Prasetiya Mulya dan menjadi pelopor thematic local brand bazaar di Indonesia.
"Hadirnya Pop Up Market merupakan bentuk dukungan Universitas Prasetiya Mulya terhadap brand lokal sekaligus menjadi wadah bagi entrepreneur mida dalam mengembangkan kreativitasnya," kata Elfira di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Sementara, Ketua Pop Up Market 2018 Livia Zahra menjelaskan, tema 'The Factory, Manhattan' yangbdiusung oleh Pop Up Market tahun ini terinspirasi dari studio seni dari Andy Warhol, tempat para seniman berkumpul serta berkolaborasi pada tahun 1962 hingga 1984.
"Melalui tema ini kami berharap Pop Up Market dapat menjadi wadah serupa yang menjembatani antara entrepreneur muda, stakeholder terkait serta konsumen," kata Livia.
Mengusung tema kota kota fashion setiap tahunya, Pop Up Market telah menjadi destinasi belanja yang unik dan berbeda dari biasanya.
Sejak pertama kali diadakan tahun 2012, Pop Up Market telah menjadi wadah yang mengakui dan mendukung brand lokal yang segar, kreatif, unik dan aktif agar mampu berjuang dan bertahan dalam industri kreatif.
Tahun ini, Pop Up Market menghadirkan beragam rangkaian acara workshop, fashion show, kompetisi desain poster dan merchandise, serta penghargaan kepada tenant sebagai apresiasi terhadap kreatifitas entrepreneur muda dalam berbisnis.
"Diprediksi Pop Up Market tahun ini akan dihadiri 75 Ribu pengunjung selama penyelenggaraanya dari tanghal 8 hingga 11 Maret, melebihi tahun sebelumnya yaitu 71.711 pengunjung," ungkap Livia.
Keunikan lainya adalah kehadiran konsep non-profit. Elfira menambahkan, konsep ini diharapkan dapat membantu ekonomi kreatif agar semakin berkembang. " Sehingga peserta yang terlibat pun terkurasi dan berfokus pada pengalaman yang akan diperoleh," kata Elfira.
Berdasarkan laporan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada tahun 2017 menyebutkan, ekonomi kreatif pada 2015 berhasil menyumbang sekitar Rp852 triliun atau sebesar 7,83% total PDBIndonesia.
Bahkan selama periode tahun 2010 hingga 2016, nilai ekspor produk ekonomi kreatif mengalami peningkatan pada setiap tahunya. Dibuka dengan nilai US$13,51 miliar pada 2010 dan melonjak hingga US$19,99 miliar ditahun 2016.
"Hal tersebut semakin menegaskan bahwa brand lokal sebagai bagian ekonomi kreatif mampu menjadi sektor alternatif yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Elfira.