KEK Sei Mangkei Berharap Jadi Neo City Industri di Luar Pulau Jawa
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei semakin gencar dalam mencari investor untuk mewujudkan neo city industri sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi baru di luar pulau jawa.
Direktur PT Kawasan Industri Nusantara Reynaldi mengatakan, membangun kawasan industri di pulau jawa dan luar pulau jawa sangatlah jauh berbeda. Hal tersebut dikarenakan pasokan Gas dan juga listrik yang berbeda di kawasan tersebut.
"Sebagaimana disampaikan kalau membangun kawasan industri baik yang di dalam maupun yang di luar jawa kan jauh berbeda. Kalau di jawa kan sudah bisa cepat karena gas dan listrik terpenuhi atau sudah ada, kalau di luar jawa perlu cukup waktu," ungkap Reynaldi kepada INDUSTRY.co.id, disela-sela seminar seminar nasional yang diadakan di gelaran Indonesia Infrastruktur Week (IIW) 2017.
Ia mengatakan, saat ini Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei telah memiliki Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) sebagai tenant dengan total investasi mencapai Rp2 triliun yang dibangun sejak tahun 2013 dan telah selesai di tahun 2015 lalu. Pihaknya juga terus bergerak untuk mencari investor-investor baru sehingga ekonomi didaerah tersebut terus bertumbuh.
"Kita juga bergerak terus untuk mencari investor agar kita bergerak terus untuk membangun industri di kawasan Sei Mangkei. Perlu juga disampaikan tujuan pemerintah agar pertumbuhan ekonomi baru di luar jawa salah satunya masyarakat sumatra tidak perlu lagi berbondong-bondong ke jawa lagi,"katanya.
Ia menyampaikan, Kawasan Ekonomi Khusus seluas 2000 hektar tersebut jika infrastruktur dan investor sudah tersedia maka akan mampu menyerap tenaga kerja.
"KEK Sei Mangkei kan seluas 2000 hektare, seandainya infrastruktur tersedia dan investor sudah full maka bisa menyerap tenaga kerja 83.000 orang pekerja, itu belum termasuk keluarga. Sehingga KEK Sei Mangkei sendiri akan dijadikan sebagai neo city industri," kata Reynaldi.
Reynaldi menyebutkan beberapa investasi yang akan masuk adalah alternatif protein indonesia. "Ada pabrik protein insya allah dalam waktu dekat, saat ini sedang bernegosiasi. Investasinya saat ini bila diukur sampai dengan jadi bisa mencapai Rp3,5 triliun," ungkapnya
Hal tersebut diharapkan menjadi multiflier effect untuk perusahaan sekitarnya. "Semisal dapat membantu ekonomi, pendidikan dari sekitar. Sekarang saja yang kerja di unilever 650 orang. Pemerintah juga mendukung dengan membuka akses jalan," pungkasnya