Hyundai Oto Akan Bentuk Perusahaan Patungan Perakitan Kendaraan Niaga di Indonesia
INDUSTRY co.id -Jakarta - PT Hyundai Oto Komersial Indonesia akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan Hyundai Motor Corporation untuk melangsungkan niatnya menjual kendaraan niaga di Indonesia. Saat ini, proses pembentukan perusahaan patungan itu masih dalam tahap negosiasi.
Presiden Direktur Hyundai Oto Komersial Indonesia Iki Wibowo mengatakan, kendaraan asal Korea Selatan tersebut akan diimpor secara terurai atau completely knock down (CKD) dan dirakit di dalam negeri.Â
Terkait dengan Penanaman Modal Asing (PMA), proses yang dilakukan tidak menyimpang dari aturan pemerintah. Dengan kata lain, Hyundai Oto Komersial Indonesia masih akan menjadi pemilik saham mayoritas jika nanti joint venture dengan Hyundai Motor Corporation ini terbentuk.
Pada tahap awal, produksi kendaraan komersial Hyundai berupa truk dan bus ini akan bekerjasama dengan pabrik perakitan dari pihak ketiga.
"Investasi dan lokasi sedang kami pertimbangkan. Yang jelas, di semester I-2018 diharapkan sudah mulai produksi," kata Iki Wibowo, Selasa (15/8/2017).
Rencananya  Hyundai akan menjual empat model kendaraan komersial pada tahun depan. Dari jumlah itu, baru dua yang akan dirakit di dalam negeri. Sementara dua segmen lain masih diimpor langsung dari Korea Selatan. Kedua jenis kendaraan yang dirakit di dalam negeri adalah untuk segmen dump truck dan heavy duty truck.Â
"Satu lagi ada bus dan tractor head yang masih akan kami impor utuh dari Korea Selatan terlebih dahulu," ungkap Iki.
Menurut Iki, pemilihan untuk melakukan perakitan di Indonesia agar dapat lebih menyesuaikan dengan kondisi jalan. Saat ini, harga jual Hyundai Truck di rentang Rp 300 juta sampai Rp 1 miliar.
Untuk meningkatkan penjualan, Hyundai akan menggaet diler lama dan juga mencari konsumen lama. Apalagi secara perhitungan populasi kendaraan Hyundai sejak tahun 2007 sampai 2012 lalu masih ada sekitar 5.000 unit.
Hingga semester I-2018, ditargetkan ada lima diler yang tersebar di lima kota besar di Indonesia. "Tahun depan kami menargetkan jumlah penjualan mencapai 1.000 unit," ungkap Iki.