PT AEXI Dorong UKM Diversifikasi Pasar Ekspor Pasca Kenaikan Tarif AS
INDUSTRY.co.id - Kenaikan tarif impor oleh Pemerintah Amerika Serikat kembali menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia. Kebijakan tersebut dinilai dapat menurunkan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar Negeri Paman Sam. Namun, PT Andalan Ekspor Indonesia (AEXI) melihatnya sebagai momentum untuk mendorong diversifikasi pasar ekspor bagi UKM nasional.
CEO sekaligus Direktur AEXI, Ahmad Soffian, menyampaikan bahwa ketergantungan terhadap satu negara tujuan ekspor merupakan risiko besar, terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia menekankan pentingnya strategi ekspor yang adaptif dan menyeluruh bagi pelaku UKM Indonesia.
“Tarif dagang bukan akhir dari segalanya. UKM harus mampu membaca peluang di negara-negara lain yang lebih terbuka terhadap produk Indonesia,” ujar Ahmad dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (4/4/2025).
Sebagai bagian dari ekosistem Exporthub Indonesia (Exporthub.id), AEXI aktif mendampingi UKM melalui program ekspor terintegrasi yang mencakup edukasi pasar, penyesuaian produk, hingga koneksi langsung dengan mitra dagang internasional.
Ahmad menjelaskan bahwa saat ini sejumlah pasar alternatif semakin terbuka dan menjanjikan bagi produk Indonesia. Uni Emirat Arab (UEA), misalnya, menjadi hub strategis untuk kawasan Timur Tengah, Afrika, dan sebagian Eropa. Permintaan terhadap produk makanan, fesyen, dan kerajinan dari Indonesia terus meningkat, terutama di segmen premium.
India juga menunjukkan potensi besar sebagai mitra dagang. Dengan populasi yang sangat besar, negara tersebut memiliki minat tinggi terhadap produk herbal, makanan sehat, dan kosmetik alami dari Indonesia. Hubungan bilateral antara Indonesia dan India yang semakin erat turut memperkuat peluang ekspor.
Di kawasan Asia Timur, negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam permintaan terhadap produk halal dan alami. Kehadiran platform e-commerce lintas negara atau cross-border e-commerce turut mempermudah akses produk UKM Indonesia ke pasar tersebut.
Afrika pun mulai memperlihatkan peningkatan minat terhadap produk-produk Indonesia. Negara seperti Afrika Selatan dan Nigeria menunjukkan tren permintaan yang positif, khususnya terhadap produk tekstil, makanan ringan, dan furnitur.
Tak hanya itu, AEXI juga tengah menjajaki pasar-pasar baru seperti Kamerun, Kenya, Kanada, Uzbekistan, dan negara-negara di kawasan Asia Tengah. Menurut Ahmad, negara-negara tersebut menunjukkan tren konsumsi yang positif dan keterbukaan terhadap produk khas Indonesia, termasuk makanan olahan, produk herbal, kopi, serta produk halal.
“Kami percaya potensi pasar non-tradisional seperti Afrika dan Asia Tengah akan menjadi kunci pertumbuhan ekspor UKM dalam lima tahun ke depan. Kami telah memulai penjajakan kerja sama dengan mitra lokal di negara-negara tersebut,” ucapnya.
AEXI juga menyoroti pentingnya posisi strategis Indonesia dalam kerja sama global, khususnya melalui kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan). Jika Indonesia bergabung dalam BRICS, Ahmad meyakini bahwa akses pasar ekspor akan semakin luas dan posisi Indonesia dalam forum perdagangan internasional akan semakin kuat.
“Dengan menjadi anggota BRICS, Indonesia bisa memperluas jejaring ekspor UKM ke negara-negara berkembang dengan potensi permintaan tinggi dan hambatan dagang yang lebih rendah. Ini sejalan dengan visi AEXI dan Exporthub.id untuk membuka akses pasar non-tradisional bagi UKM Indonesia,” ujarnya.
Guna mendukung langkah tersebut, AEXI menawarkan berbagai program pelatihan, riset pasar, serta pendampingan dalam pengurusan dokumen ekspor dan sertifikasi. AEXI juga aktif menggelar kegiatan business matching secara daring maupun luring untuk mempertemukan pelaku usaha dengan mitra internasional.
“Dunia tidak hanya Amerika. UKM Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh di pasar lain yang tak kalah menjanjikan,” tegas Ahmad.
Melalui sinergi dengan Exporthub.id, AEXI berharap UKM tidak hanya bertahan menghadapi tantangan global, tetapi juga mampu naik kelas dan memperluas jangkauan ekspor secara berkelanjutan. Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan dapat mengambil peran penting dalam perdagangan global berbasis UKM.