Kemenperin dan HIPPI Denpasar Boyong 12 IKM Kriya Binaan ke Pameran Internasional Home In Style Hong Kong 2025

Oleh : Candra Mata | Jumat, 04 April 2025 - 07:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan dan memajukan industri kriya dalam negeri agar dapat terus berkembang memberikan dampak positif bagi perekonomian, serta mampu menembus pasar global sebagai salah satu sarana untuk dapat memperkenalkan potensi dan warisan budaya bangsa melalui produk yang berkualitas, unik dan berdaya saing.

Upaya pengembangan yang dilakukan turut menggandeng dan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti pelaku industri besar, retail, marketplace, akademisi, desainer, hingga asosiasi.

Dalam upaya memperluas pasar produk kriya Indonesia di kancah global, Kementerian Perindustrian melalui Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) menjalin kolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar untuk memfasilitasi booth pameran 12 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) binaan BPIFK ke pameran Home In Style Hong Kong 2025. Acara bergengsi di bidang produk rumah dan gaya hidup tersebut diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) dan akan berlangsung pada 27-30 April 2025 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengungkapkan bahwa IKM yang diberangkatkan merupakan IKM binaan unggulan yang diharapkan dapat mendapatkan pengalaman, jejaring, serta wawasan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis berikutnya.

“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk memaksimalkan potensi pelaku IKM untuk dapat melakukan ekspor ke pasar global, yang didorong karena adanya potensi pasar ekspor untuk produk industri kerajinan tanah air,” ungkapnya.

Dirjen IKMA mengungkapkan jika industri kerajinan dalam negeri memiliki pangsa pasar ekspor yang potensial dan harus terus dimaksimalkan oleh para pelaku IKM dalam negeri. “Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri kerajinan dalam negeri pada tahun 2024 mencapai angka US$ 679,02 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor produk industri kerajinan Indonesia yaitu ke Cina, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda,” terang Reni dalam keterangannya di Jakarta (27/3).

Dirjen IKMA juga turut mengapresiasi atas dukungan HIPPI Denpasar yang telah menjalin kerjasama dengan penyelenggara Pameran Home in Style Hongkong 2025 yaitu HKTDC. “Partisipasi ini merupakan bagian dari komitmen kita semua selaku stakeholder pengembangan industri kriya dalam memberikan fasilitasi promosi dan perluasan akses pasar bagi pelaku IKM, sekaligus memperkuat positioning produk kriya Indonesia sebagai produk unggulan berkelas internasional,” terang Reni. 

Kepala Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya, Dickie Sulistya, mengungkapkan bahwa 12 IKM binaan yang terpilih akan memamerkan beragam produk kriya unggulan, mulai dari furnitur, dekorasi rumah, hingga kerajinan tangan dengan sentuhan kearifan lokal Indonesia. “Para IKM binaan terpilih merupakan IKM yang dinilai sudah mampu untuk berpartisipasi pada pameran berskala internasional. Adapun 12 IKM tersebut berasal dari 6 provinsi yaitu DIY, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan Sulawesi Selatan,” tambah Dickie.

Tidak hanya berkesempatan untuk menampilkan produk, para pelaku IKM juga akan mengikuti sesi business matching yang difasilitasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong, guna menjalin kemitraan dengan calon buyer dan distributor potensial dari berbagai negara. “12 IKM tersebut adalah jenama Robries, Rubycraft, Astraea Leather Craft, Conture Concrete Lab, Decak Handmade, Rappo, Theacastor, Jozz Craft, Hawa Leather, Rubysh, Eboni Watch dan Rakau.ina,” terang Dickie.

Dickie menyampaikan, “Melalui kegiatan ini BPIFK dan HIPPI Denpasar berharap dapat membuka peluang ekspor bagi IKM sekaligus memberikan wawasan pasar internasional kepada para pelaku IKM binaan”. 

"Ini adalah kesempatan emas bagi IKM untuk tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga memahami tren global, preferensi konsumen, dan standar kualitas yang dibutuhkan di pasar Hong Kong dan regional Asia. Dengan adanya dukungan dari KJRI Hong Kong juga menjadi nilai tambah dalam memastikan kelancaran partisipasi IKM Indonesia di ajang ini,” tambahnya.

“Ke depan, BPIFK berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan daya saing IKM melalui berbagai program pendampingan dan fasilitasi, termasuk terus menjajaki potensi kolaborasi dengan pihak luar dalam membuka peluang IKM binaan untuk berpartisipasi pada pameran internasional sehingga produk-produk kriya Indonesia tidak hanya dikenal, tetapi juga mampu bersaing secara berkelanjutan di pasar global,” tutupnya.