Senyum Bahagia Anak—Anak Jalanan, Saat Menerima 623 Paket Sembako dari Umat Paroki Lely Malang

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 27 Maret 2025 - 13:16 WIB
Senyum Bahagia Anak—Anak Jalanan, Saat Menerima 623 Paket Sembako dari Umat Paroki Lely Malang

INDUSTRY.co.id, Malang – Menjelang perayaan Lebaran, umat Katolik Paroki Maria Diangkat ke Surga, Jl Bunga Lely 17, Malang mengadakan aksi berbagi sembako kepada anak-anak jalanan asuhan Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) di daerah Sukun, Jagalan, Gadang, Muharto, dan Kampung Topeng. Rabu (26/3/2025).

“Terima kasih kepada semua umat Katolik Gereja Maria Diangkat ke Surga, para donatur yang sudah  berpartisipasi, dan JKJT. Sebanyak 623 paket sembako masing-masing berisi beras 3 kg dan 4 bungkus mie instan, sudah dibagikan kepada warga yang sangat membutuhkan dalam hal ini anak—anak jalanan,” Rm Damianus Fadjar Tedjo Soekarno Pr, inisiator kegiatan berbagi sembako tersebut. 

Romo Fajar kemudian mengungkapkan bagaimana aksi berbagi sambako itu bisa terjadi. Sekitar 20 hari sebelumnya, Rm Fajar mendengar curhat anak-anak jalanan itu kepada Ayah Teja (Agustinus Teja Bawana, ketua JKJT) yang menanyakan apakah ayah Romo (sapaan akrab mereka kepada Rm Fajar) di tengah kondisi ekonomi yang sulit ini ditambah tidak adanya THR bagi mereka, mau memberikan zakat untuk mereka. 

Nah, mendapat permintaan tersebut Rm Fajar berinisitaif  untuk mengetuk hati umatnya di dua gereja yang ada di dalam wilayah Paroki Maria Diangkat ke Surga. Dalam kotbahnya saat memimpin misa di dua gereja tersebut, Rm Fajar  mengajak untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan indulgensi penuh di tahun Yubileum.

“Pertama saya tanyakan ke umat, 'kalian sebagai pribadi, umat lingkungan atau pun umat paroki sering mengadakan ziarek. jawab jujur apakah lebih banyak ziarah atau rekreasinya?' Umat menjawab lebih banyak rekreasinya,” beber Rm Fajar.

Setelah mendapat jawaban umat, Rm Fajar kemudian mengingatkan bahwa di tahun Yubileum ini untuk dapat menerima indulgensi penuh ada 4 syarat yang harus dipenuhi  yaitu (1) penngakuan doa, (2) ekaristi dan menyambut komuni, (3) mendoakan intensinya Paus setiap habis misa, dan (4) melakukan perbuatan baik.

“Setelah itu saya ceritakan soal anak—anak jalanan yang mengharapkan gereja berbagi berkat, dan umat setuju. Jadi berinisiatif untuk mengadakan kolekte ke-3 di luar kolekte yang sudah ada agar tidak terkait administrasi gereja. Dalam 3 kali misa di dua gereja tersebut terkumpulah dana sekitar Rp22 juta. Dengan dana itu kami bisa membeli beras sebanyak 2 ton 300 kg dan mi instan, hingga diperoleh  623 paket sembako masing-masing berisi beras 3 kg, dan 3 bungkus mie instan,” jelasnya.

 

Rm Fajar menambahkan, acara pembagian sembako pada Rabu, 26 Maret tersebut berjalan lancar tanpa keributan sedikitpun karena ia dibantu dengan para suster aspiran ALMA dan Ursulin, serta ibu-ibu Wanita Katolik (WK). Sementara anak-anak jalanan penerima paket sembako juga berlaku tertib di bawah koordinasi JKJT. 

Lebih jauh, Rm Fajar mengatakan bahwa acara berbagi sembako ini juga menjadi ajang reunian kecil dengan para anak jalanan yang memang sudah sering saling mengunjungi.

“Pembagian paket sembako memang pas jika dibagikan kepada mereka yang kurang beruntung, yang tidak terjamah oleh pemerintah. Nanti pada H plus 2 Lebaran pasti mereka juga datang berhalal bihalal ke kami,” imbuhnya.

Di sisi lain, tegas Rm Fajar, aksi berbagi sembako ini juga dimaksudkan untuk melatih kepedulian umat sekaligus kesaksian bagi para suster. “Bagaimana umat tidak sibuk dengan urusannya sendiri. Sementara kepada para suster saya minta mereka memakai pakaian seragamnya, saya juga pakaii jubah meski cuaca sangat panas. Karena jubah sebagai sarana kesaksian,” jelasnya. 

Terakhir, Rm Fajar menekankan bahwa ketika berbicara soal kemanusiaan poin pentingnya adalah semua orang sama. “Meski mereka memiliki agama masing-masing, anak-anak, atau orang dewasa, pria-wanita atau waria sekalipun kita dan mereka semua menjadi satu saling menerima. Kami tertawa bersama dan saling berpelukan tanpa ada sekat-sekat perbedaan,” pungkas Rm Fajar.