Pakar Pemasaran IMSC: Teknologi Bukan Sekadar Pelengkap Bisnis

Oleh : Kormen Barus | Senin, 17 Maret 2025 - 13:10 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Seiring dengan adanya tuntutan kinerja yang lebih optimal, belakangan ini perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik mulai menaikkan fase dari sekadar mengadopsi teknologi terkini ke tingkat investasi yang secara jelas memberikan pengembalian nyata.

Hal itu diungkapkan oleh Mario Allen Clement, Associate Research Manager International Data Corporation (IDC), saat memaparkan laporan hasil penelitian terbarunya yang berjudul IDC Worldwide ICT Spending Guide Entreprise and SMB Industry belum lama ini.

“Kami melihat adanya pergerakan menuju investasi pragmatis yang memungkinkan meningkatkan produktivitas dan pengalaman pelanggan,” katanya. “Tren itu dapat dilihat dari grafik belanja teknologi informasi dan komunikasi di kawasan regional akhir-akhir ini.”

Tren positif itu diyakini akan terus terjadi, setidaknya dalam tiga tahun ke depan. Tahun ini, IDC memproyeksikan, nilai belanja teknologi informasi dan komunikasi di Asia Pasifik mencapai US$1,4 triliun. Angka tersebut bakal naik rata-rata 5,8% per tahun selama 2025-2028.

Bukan Sekadar Pelengkap

Purjono Agus Suhendro, pakar pemasaran dari Indonesia Marketing Strategy Consulting (IMSC), mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian penting dari penentu kemenangan perusahaan dalam persaingan.

“Peran teknologi bukan sekadar sebagai pelengkap bisnis, melainkan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Berkat teknologi, perusahaan dapat menciptakan inovasi, memaksimalkan produktivitas, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendongkrak loyalitas pelanggan,” katanya.

Dalam hal layanan pelanggan, misalnya, perusahaan-perusahaan modern mulai memanfaatkan chatbot AI, program komputer yang dirancang mampu berinteraksi melalui teks atau pun suara layaknya percakapan agen atau staf manusia yang sebenarnya secara lebih personal.

“Dengan chatbot AI, perusahaan tidak hanya dapat menjawab pertanyaan selama 24 jam tanpa henti, tetapi juga merekomendasikan produk atau layanan sesuai kebutuhan pelanggan. Karena sifatnya sangat personal, maka peluang terjadi pembelian sangatlah besar,” jelas Purjono.

Itu salah satu contoh betapa powerful-nya teknologi dalam bisnis. Bahkan, sekali lagi Purjono menyatakan, bisa dibilang perusahaan mana yang menguasai teknologi, perusahaan itulah yang akan menguasai pasar. Sebab, teknologi berarti kecepatan, kemudahan, dan kepraktisan.