Investor Asal Singapura Berencana Suntik NINE Rp3,3 triliun

Oleh : Wiyanto | Jumat, 14 Maret 2025 - 08:06 WIB
Investor Asal Singapura Berencana Suntik NINE Rp3,3 triliun

INDUSTRY.co.id-Jakarta – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) bersiap menyambut investasi besar dari investor asal Singapura serta akuisisi mayoritas saham oleh Poh Group.

Dalam wawancara pada Kamis (13/3), Komisaris Utama NINE, Noprian Fadli, memaparkan perkembangan terbaru perusahaan dan potensi dampaknya bagi investor.

Noprian mengungkapkan, investor dari Singapura berencana menyuntikkan dana sebesar Rp3,3 triliun atau sekitar 200 juta dolar AS ke NINE. “Harga saham dari awal kita masuk, masih Rp10,sekarang sudah Rp234—kenaikan 2.340%. Menurut saya, ini achievement terbesar kita: bisa memberikan hal positif buat investor dan menarik investor ke NINE,” katanya. Ia memprediksi harga saham bisa mencapai Rp 1.200 bahkan bisa lebih setelah right issue kedua, tergantung dinamika pasar.

Akuisisi Poh Group dan Fokus pada Tambang Poh Group dijadwalkan mengakuisisi 70% saham NINE. “Progresnya, pembayaran dari mereka sudah dilakukan bertahap. Kita punya target menyelesaikan akuisisi lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya, direncanakan selesai setelah right issue,” ujar Noprian. Ia menambahkan, “Sudah final, Pak. Kita tentukan hanya Poh Group yang kita lanjutkan dan seriuskan. Kita akan finalisasi semuanya tahun ini juga.”

Dana Rp3,3 triliun dari Poh Group akan dialokasikan ke sektor pertambangan batubara. “Kenapa mereka pilih Indonesia? Karena Indonesia masih mendukung bisnis batubara, sementara di Australia sudah tidak,” jelas Noprian.

Sektor IT NINE akan mendukung operasional tambang. “Bisnis IT justru jadi pendukung operasional tambang, misal, remote area butuh jaringan, server, komunikasi,” tambahnya.

Langkah Djoni dan Pembelian Saham Noprian

Investor bernama Djoni membeli 110 juta saham NINE atau sekitar 5% kepemilikan senilai lebih dari Rp20 miliar. “Pertama kali saya dengar soal Pak Djoni atau Djoni Investment—siapapun itu—saya baru tahu karena ada keterbukaan informasi dari beliau sendiri. Tapi sejak beliau masuk, kita jadi penasaran, siapapun dia, kita sangat positif Pak,” kata Noprian.

Ia menilai,“Ketika satu investor saham berani masuk lebih dari 5%, berarti dia pakai eksposur besar dan serius—bukan hit and run.”

Noprian sendiri mengakuisisi 12% saham NINE dari Heddy Kandou. “Sama seperti yang saya sampaikan, saya melihat prospek yang sangat positif dari NINE waktu itu. Kalau saya nggak lihat prospeknya, saya nggak akan masuk, Pak,” ungkapnya. Ia memprediksi, “Market cap sekarang Rp 505 Miliar dengan harga Rp 234. Yang mau dimasukkan kan Rp3,3 triliun, Pak. Kalau sekarang Rp 234, maka jika 6 kali lipat, artinya bisa mencapai Rp 1400 an, bahkan lebih. Itu hitungan matematika sederhana, namun nanti disesuaikan dengan keadaan di market.”

Pengalaman dan Rencana Jangka Panjang

Dengan pengalaman 20 tahun di jasa keuangan dan pendiri Triple B Advisory, Noprian menekankan transparansi. “Informasi yang kita berikan ke publik sangat lengkap—tidak mudah menyampaikan itu. Kalau perusahaan lain mungkin hanya memberikan backdrop sederhana, kita beda,” katanya.

Untuk lima tahun ke depan, ia memproyeksikan, “Memang nanti yang akan dimasukkan itu Rp3,3 triliun di sektor bisnis tambang batubara yang sudah dimiliki Poh Group sebelumnya. Ini baru Rp3,3 triliun, Pak. Masih banyak lagi yang akan dimasukkan Poh Group setelah ini.”

Prospek yang Masih Terbuka Perkembangan ini menempatkan NINE di posisi strategis dalam pasar modal Indonesia. Noprian optimistis namun realistis. “Dan ini belum selesai, Pak. Perjalanan ini separuh aja belum. Kenaikan atau rally ini panjang untuk sampai pucuk,” tutupnya.