Jadi Incaran Para Investor, Perusahaan Asal Thailand Akan Bangun Pabrik Ban di Kawasan Industri Kendal

INDUSTRY.co.id - Kendal – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) semakin menarik bagi para investor asing. Sepanjang tahun 2024, nilai investasi di Jateng tercatat mencapai Rp88,44 triliun, melampaui target Rp80,10 triliun yang ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Salah satu investor baru yang masuk adalah perusahaan asal Thailand yang akan membangun pabrik ban di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menyatakan bahwa angka investasi tahun ini mengalami kenaikan 114% dibandingkan 2023, yang hanya mencapai Rp77,02 triliun.
“Jawa Tengah terus menjadi magnet bagi investor. Bahkan, serapan tenaga kerja dari investasi ini lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur,” kata Sakina dalam rilis capaian investasi Triwulan IV 2024 pada Selasa (12/2/2025) lalu.
Sepanjang tahun 2024, investasi Penanam Modal Asing (PMA) mencapai Rp35,37 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 252.545 orang. Sementara itu, investasi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp33,30 triliun, menyerap 158.468 tenaga kerja.
Secara total, investasi senilai Rp68,67 triliun telah menghasilkan 65.815 proyek dan menyerap 411.013 tenaga kerja. Angka ini meningkat signifikan dibanding 2023, yang hanya menyerap 280.643 tenaga kerja.
“Data ini menunjukkan kenaikan lebih dari 50% dalam jumlah proyek investasi. Serapan tenaga kerja juga tertinggi dibanding provinsi lain di Pulau Jawa, meskipun nilai investasinya masih di bawah mereka,” tambah Sakina.
Sakina menambahkan bahwa meningkatnya investasi di Jawa Tengah tak lepas dari iklim investasi yang kondusif, serta keberadaan Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang menarik bagi investor.
“Banyak investor masuk ke Jawa Tengah, baik yang melakukan ekspansi maupun relokasi. Salah satunya adalah investor asal Thailand, yang berencana membangun pabrik ban di KEK Kendal,” jelas Sakina.
Untuk 2025, DPMPTSP Jawa Tengah menargetkan kenaikan investasi minimal 10% dibanding 2024, atau sekitar Rp97 triliun. Namun, target pastinya masih menunggu arahan dari Kementerian dan Gubernur Jawa Tengah yang baru.
“Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut, tetapi optimistis bisa mencapai kenaikan minimal 10% dari tahun ini,” pungkas Sakina.