Kemenperin Dorong Industri Manufaktur di Kawasan Industri Nikmati Harga Gas Murah

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya agar harga gas murah melalui skema Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dapat dinikmati oleh seluruh industri yang berada di kawasan industri yang berada di Indonesia.
“Itu bagian dari usulan kami. Sudah lama sebenarnya bahwa kita ingin industri itu terkait dengan HGBT ‘no one left behind,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A Cahyanto di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (6/2).
Dirinya mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan industri mendapatkan harga gas murah diperlukan waktu karena ada faktor-faktor seperti pasokan gas, infrastruktur, serta insentif yang perlu disiapkan oleh pemerintah.
Artinya, perlu ada langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan ketersediaan gas dan insentif lain sebelum kebijakan ini bisa diterapkan secara luas.
“Kita masih berupaya, masih terus membahas mengenai bagaimana kawasan industri bisa mendapatkan HGBT. Bukan hanya terbatas pada 7 sektor saja, tapi seluruh tenat yang ada di kawasan industri,” jelasnya.
Eko menyebut dalam kebijakan subsidi gas industri tersebut pihaknya menginginkan harga yang sama dan merata, serta tidak hanya menyasar tujuh subsektor saja yakni pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.
Pasalnya, saat ini, ada perbedaan antara harga gas yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM dengan harga yang sebenarnya dikotrakkan antara pemasok gas dan industri, sehingga penting HGBT dapat dinikmati oleh seluruh industri yang berada di kawasan industri.
“Kita percaya itu. Makanya banyak sekali yang tidak jadi investasi gara-gara kelamaan nunggu gasnya,” tutur Eko.
Dikesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan kestabilan harga dan pasokan gas sangat dibutuhkan bagi seluruh tenant di kawasan industri.
“Utilitas industri seperti pemberlakuan HGBT sebesar USD 6 per MMBTU untuk 7 sektor prioritas namun diberlakukan kuota sehingga apabila sudah melebihi kuota harga gas bisa diatas USD 10 per MMBTU, ini juga kerap menjadi tantangan dan pemraasalahan kami,” ujar Sanny.
Menurut Sanny, harga dan pasokan gas yang stabil sangat dibutuhkan oleh industri manufaktur yang berada di kawasan industri. “Gas ini menjadi sangat penting dan krusial bagi industri. Oleh karena itu, penting sekali seluruh industri bisa menikmati program HGBT,” tutupnya.