Magpie Public Relations Ungkap Tren Komunikasi Bisnis 2025: Menangkan Hati Zillennials di Tahun Ular Kayu

Oleh : Nina Karlita | Sabtu, 11 Januari 2025 - 09:53 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Magpie Public Relations, melalui riset dan analisis mendalam, mengidentifikasi delapan tren utama komunikasi bisnis yang menjadi kunci sukses di 2025. 

Dengan fokus pada keaslian, teknologi, dan pendekatan hyperlocal, Magpie menawarkan panduan strategis bagi brand untuk menghadapi dinamika pasar di era digital.

Sebelum mengupas tren 2025, penting untuk belajar dari lima kesalahan besar yang mengguncang brand sepanjang 2024:

1. Mengabaikan Pemahaman Audiens: Banyak brand gagal menyesuaikan pesan dengan kebutuhan konsumen, seringkali dianggap "cringe" atau tidak relevan.

2. Konten Tidak Otentik: Survei Edelman Trust Barometer (2024) mengungkapkan kepercayaan publik menurun akibat brand yang terlihat lebih mementingkan profit dibanding nilai sosial.

3. Respon Krisis Lambat: Dalam era media sosial, krisis dapat menyebar cepat. Brand yang gagal merespons kehilangan kepercayaan publik.

4. Influencer Marketing yang Tidak Tepat: Kerjasama dengan influencer kontroversial dapat merugikan reputasi brand.

5. Greenwashing: Klaim ramah lingkungan palsu terbukti merusak citra brand di mata konsumen.

Delapan Tren Komunikasi Bisnis di 2025

Untuk memenangi hati Zillennials, Magpie merinci delapan tren kunci yang wajib diperhatikan:

1. Keaslian dan Transparansi:  Sebanyak 83% Milenial lebih loyal pada brand yang etis dan bertanggung jawab sosial.

2. Pemanfaatan Metaverse: Diproyeksikan 40% perusahaan global akan meluncurkan inisiatif metaverse di tahun ini.

3. AI dalam PR: Teknologi AI membantu memahami audiens melalui analisis data dan social listening.

4. Video Pendek untuk Engagement: Dengan 70% pengguna internet menonton video online setiap minggu, platform seperti TikTok menjadi strategi wajib.

5. Hyperlocal Approach: Menyesuaikan pesan dengan budaya lokal dapat memperkuat koneksi emosional konsumen Indonesia.

6. CEO & Employee Advocacy: Keaktifan CEO dan karyawan sebagai duta brand meningkatkan kredibilitas perusahaan.

7. Teknologi dan Inovasi Imersif: Penggunaan VR dan pengalaman interaktif semakin diminati oleh generasi digital native.

8. Komunikasi Krisis yang Proaktif: Dengan meningkatnya ancaman siber, brand perlu siap menghadapi krisis dengan respons cepat dan transparan.

Shio Ular mengajarkan strategi tajam, fleksibilitas, dan kreativitas. Brand yang memanfaatkan karakter ini dapat mendominasi pasar. Sentuhan personal, kepercayaan, dan inovasi menjadi pilar keberhasilan di tengah lanskap komunikasi yang dinamis.

“Generasi Z dan Milenial menghargai keaslian serta solusi inovatif. Mereka menuntut brand untuk memiliki nilai nyata, bukan sekadar gimmick,” ujar Suci Marini Novianty, M.Si, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya.

Dengan panduan strategis ini, 2025 menjadi momen penting bagi perusahaan untuk menyesuaikan langkah, menari dalam ritme perubahan, dan memenangkan hati generasi masa depan.