Dompet Dhuafa Luncurkan Aku Temanmu, Layanan Kesehatan Mental
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Maraknya kasus permasalahan mental yang diemban para generasi milenial, menyebabkan maraknya kasus-kasus negatif yang terjadi. Banyak dilingkungan sekitar kita, para generasi milenial bahkan gen z cenderung memiliki mental lemah atau mental strawberry, hal ini memicu kekhawatiran dari dampak mental yang lemah mulai dari tindak kekerasan, perundungan dan beragam kasus dari dampak mental yang lemah atau tidak sehat.
Dompet Dhuafa dengan melihat situasi tersebut merangkul masyarakat dengan meluncurkan layanan kesehatan mental Aku Temanmu pada (Rabu, 18/12) di Gedung Filantropi, Jatipadang, Jakarta Selatan. Untuk nomor hot line di 0811-1617-101, dengan tahapan awal layanan melalui chat WhatsApp untuk konsultasi dan mendeteksi awal, selanjutnya bisa konsultasi lebih lanjut secara online (daring) maupun konsultasi tatap muka dan rujukan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Ahmad Juwaini selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) dalam pembukaanya mengatakan,”Dompet Dhuafa sudah banyak terjun dalam upaya kesehatan mental, ragam program digulirkan seperti program konseling psikologi, program kesehatan jiwa hingga edukasi dan sosialisasi kesehatan mental. Bahkan kami memberikan dukungan dalam pemulihan trauma akibat bencana”.
Menurut Imran Pambudi selaku Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI menuturkan,”Bahwa dari data survei kesehatan 2023, pada penduduk usia remaja 2% paling tinggi mengalami tingkat depresi. Salah satu pemicu tingginya kasus depresi terjadi diakibatkan permasalahan yang terjadi berawal dari faktor internal keluarga atau rumah, yang seharusnya rumah merupakan tempat berlindung, nyaman, aman dan kebahagiaan, pada tahun ini rumah menjadi pemicu konflik dan ancaman mental”.
Imran juga menambahkan, bagi ibu hamil harus diperhatikan kejiwaanya, karena faktor jiwa akan mempengaruhi perkembangan janin. Hal ini dilihat dari data kami lebih dari 12.5 % ibu hamil mengalami gangguan kesehatan jiwa serta depresi saat kehamilan mencapai 8%. Maka itu sangat penting bagi Ibu hami di situasi kebahagiaan.
Imran berharap kesehatan jiwa harus dilakukan dengan preventif dan promotif dengan pengasuhan yang positif dari peran orang tua hingga pendidik sehingga dapat mengelola emosi yang baik serta peran orang tua dalam berbagi peran dalam mengasuh anak hingga menanamkan disiplin yang positif.
Parni Hadi selaku Inisiator dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa mengatakan Mari kita harus Bangun Jiwanya baru Badannya sesuai dengan lirik Indonesia Raya. Selain itu jangan lupa untuk Bahagia bersama dan tersenyum bersama.
Menurut Tri Swasono Hadi selaku Psikolog mengatakan, “kesehatan mental ada 3 komponen, terganggu masa lalu, terhambat masa kini dan masa depan. Tidak ada kesehatan mental tanpa adanya nilai kebaikan. Maka prinsip nilai kebaikan itu sangat penting”.
Tri Swasono juga menambahkan bahwa peran penting dari keluarga adalah untuk mengajari diri sendiri, dalam upaya dukungan emosional, kasih sayang hingga perhatian. Sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan, sehingga mendorong pertumbuhan mental yang positif”.
Disisi lain Fairuz A. Rafiq menekankan pengembangan kesehatan mental yang positif dapat dilakukan dengan agama sebagai pondasinya. Selain itu kepekaan orang tua terhadap anak menjadi hal yang utama, mendengarkan keluh kesah anak adalah hal yang sangat positif. Dan Fairuz pun membatasi anak-anak untuk penggunaan gawai di usia belia.
Fairuz mengatakan dirinya harus memastikan kapan anak-anak siap menggunakan gawai secara tepat dan bijak.