Kesenjangan Kualitas Fixed Broadband di Indonesia: ISP Lokal Tertinggal Jauh Dibanding ISP Skala Besar

Oleh : Hariyanto | Selasa, 17 Desember 2024 - 10:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Laporan terbaru Opensignal mengungkapkan kesenjangan yang sangat signifikan dalam kualitas pengalaman fixed broadband antara Penyedia Layanan Internet (ISP) skala besar dan ISP lokal di Indonesia. Studi komprehensif yang dilakukan dari 1 Juli hingga 28 September 2024 ini menunjukkan pengalaman pengguna yang jauh lebih buruk bagi mereka yang berlangganan dengan ISP lokal, dibandingkan dengan pengguna ISP besar. Temuan ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan disparitas kualitas layanan internet terluas di dunia.

Laporan yang berjudul "ISP lokal memberikan pengalaman yang lebih rendah di Indonesia dibanding dengan ISP skala besar" mengungkap detail mengejutkan tentang kualitas koneksi. Pengguna ISP lokal mengalami skor Kualitas Konsistensi Broadband yang jauh lebih rendah. Selisih yang signifikan ini berdampak pada kemampuan pengguna untuk melakukan aktivitas online sehari-hari, seperti streaming video berkualitas tinggi atau panggilan video, yang seringkali terganggu oleh koneksi yang tidak stabil dan kecepatan yang lambat.

Kecepatan unduh menjadi perhatian utama, dengan persentase yang jauh lebih tinggi dari pengujian kecepatan unduh yang gagal mencapai ambang batas 5 Mbps – kecepatan yang dianggap minimum untuk penggunaan internet lancar – pada pengguna ISP lokal dibandingkan dengan pengguna ISP besar. Hal ini semakin diperparah oleh ketergantungan yang tinggi pada Wi-Fi di beberapa daerah, khususnya di Jawa Timur, dimana pengguna menghabiskan sebagian besar waktu online mereka melalui koneksi Wi-Fi, menunjukkan kurangnya akses atau kualitas yang handal dari layanan fixed broadband.

Analisis mendalam juga menyoroti strategi penetapan harga yang diterapkan oleh ISP lokal, yang cenderung menawarkan paket dengan kecepatan rendah namun harga terjangkau, sebagai faktor penting penyebab kualitas layanan yang buruk.

Dampak dari kesenjangan ini meluas ke berbagai sektor, berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Akses internet yang tidak memadai dapat menurunkan produktivitas, membatasi peluang ekonomi, dan memperlebar kesenjangan sosial ekonomi. Laporan ini menyerukan tindakan proaktif dari pemerintah dan regulator untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan, memastikan akses yang adil dan merata terhadap fixed broadband berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Opensignal menyerukan peningkatan standar kualitas minimum untuk semua penyedia layanan, sembari tetap memperhatikan aspek keterjangkauan. Pemerintah dan regulator didorong untuk mengambil langkah-langkah yang efektif untuk mendorong investasi infrastruktur dan meningkatkan kualitas layanan internet di seluruh Indonesia.

“ISP yang lebih kecil, termasuk reseller dan penyedia jasa internet tanpa lisensi, memang dapat menawarkan opsi yang lebih terjangkau, tetapi sering menghadapi kesulitan dalam memberikan kualitas layanan yang dibutuhkan, terutama di daerah pedesaan. Memastikan layanan yang terjangkau, tetapi berkualitas tinggi tetap penting untuk pembangunan digital berkelanjutan,” tulis Andrey Popov dan Robert Wyrzykowski dalam laporannya.