Couchbase “Ramal” Bakal Terjadi Fokus pada Efisiensi Anggaran AI dan Revolusi Teknologi di 2025
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bagaimanakah geliat bisnis kedepan? Pastinya akan terpengaruh dengan pertumbuhan teknologi seperti AI yang semakin berkembang pesat.
Dalam pandangan Julie Irish, SVP & CIO Couchbase, tahun 2025 akan menjadi periode transformasi signifikan bagi perusahaan global di tengah tekanan ekonomi, adopsi teknologi AI, dan peningkatan efisiensi platform. Pemimpin teknologi harus mengubah cara pandang terhadap investasi IT sambil memastikan inovasi tetap berjalan.
Julie Irish menyoroti bahwa tekanan ekonomi akan memengaruhi keputusan investasi teknologi di tahun 2025. Dengan anggaran yang semakin ketat, CIO akan berfokus pada konsolidasi platform inti dan migrasi yang bersifat cost-neutral.
“CIO tidak akan lagi sekadar mengejar teknologi terbaru tanpa melihat nilai ROI yang nyata. Tahun depan, vendor harus membuktikan nilai langsung dan efisiensi solusi mereka,” ujar Julie.
Dengan evaluasi yang lebih ketat, platform teknologi akan lebih diarahkan pada efisiensi operasional ketimbang perluasan yang berlebihan. Pendekatan ini memastikan perusahaan tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga meraih nilai bisnis nyata.
AI dan Kualitas Data: Kunci Transformasi Layanan
Adopsi AI dalam fungsi-fungsi layanan, seperti dukungan pelanggan, IT support, dan pemasaran, diprediksi akan semakin terstandardisasi. Teknologi AI yang telah bereksperimen selama beberapa tahun akan bergerak ke implementasi nyata.
“Kesuksesan teknologi AI bergantung pada kualitas data yang tersedia. Data yang bersih dan terorganisir menjadi fondasi AI untuk mendukung layanan pelanggan dan operasional,” kata Julie.
Selain itu, AI akan memperluas peran IT support—bukan hanya sebagai help desk tetapi juga dalam optimalisasi dan penerapan alat AI.
Julie memprediksi bahwa model harga premium untuk fitur AI akan runtuh di tahun-tahun mendatang. Seiring menjadi teknologi standar dalam tech stack perusahaan, AI tidak lagi bisa menjadi layanan berbayar tambahan yang mahal.
“Perusahaan akan menolak membayar mahal untuk AI. Vendor harus menjadikan AI sebagai fitur standar dalam produk mereka, bukan sebagai tambahan berbayar,” ujar Julie.
Hal ini mencerminkan ekspektasi pasar yang semakin mendesak agar teknologi AI tidak hanya sekadar inovasi, tetapi juga memberikan efisiensi biaya.
Demokratisasi Teknologi: Mengubah Peran IT
Dengan semakin canggihnya alat AI yang user-friendly dan no-code tools, Julie menekankan bahwa demokratisasi teknologi akan memungkinkan pengguna bisnis mengambil peran teknis yang lebih besar. Peran tim IT akan bergeser ke pengawasan, kepatuhan, dan manajemen kinerja.
“Pengguna bisnis dapat bertindak sebagai perpanjangan tim IT, mempercepat pengembangan alur kerja dengan bantuan AI. Namun, IT tetap harus memastikan tata kelola dan performa sistem berjalan dengan baik,” jelas Julie.
Transformasi ini akan mendorong percepatan inovasi dan meningkatkan produktivitas bisnis di seluruh lini perusahaan.
Prediksi dari Julie Irish menggambarkan bagaimana CIO dan perusahaan harus bersiap menghadapi tantangan ekonomi, memanfaatkan AI dengan efektif, dan memastikan teknologi lebih mudah diakses oleh pengguna bisnis.
Tahun 2025 akan menjadi momen di mana efisiensi, integrasi AI, dan adaptasi teknologi menentukan daya saing global perusahaan.