Kemenperin Kembali Sukses Kawinkan IKM Komponen Otomotif dengan Industri Besar

Oleh : Ridwan | Selasa, 10 Desember 2024 - 18:00 WIB

INDUSTRY.co.id -Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan salah satunya dengan menggelar Link and Match temu bisnis IKM komponen otomotif dengan industri besar.

Program link and match antara IKM komponen otomotif dengan industri besar merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU oleh Kemenperin dan Kadin Indonesia yang dilakukan pada tahun 2022 lalu, dan telah rutin dilakukan perjanjian kerja sama sampai tahun 2024.

Sepanjang tahun 2024, telah terjaring sebanyak 122 IKM yang telah bermitra dengan 55 Tir-1 APM

“Tahun ini, industri otomotif tengah menghadapi tantangan yang cukup berat. Situasi ini perlu disikapi dengan serius oleh kita semua, karena biasanya di setiap tantangan itu ada peluang,” kata Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza di Jakarta (10/12).

Meski demikian, lanjutnya, diperlukan insentif bagi pelaku industri besar yang terlibat dalam program link and match dengan sektor IKM. 

“Upaya ini penting karena dari komitmen dan konsisten ini semua lini bisnis bisa jadi satu atau terintegrasi dalam membangun rantai pasok industri di dalam negeri,” terangnya.

Wamenperin berharap program link and match serupa bisa dilaksanakan di berbagai sektor industri lainnya. Dia meyakini program ini akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi kemitraan dan rantai pasok sekaligus mendukung pelaku IKM untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya.

Dirinya mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam terlaksananya penandatanganan 60 MoU antara 57 IKM komponen otomotif dan 28 industri besar.

“Harapan saya agar hasil dari Mou ini dapat terealisasi dengan baik dan terus dimonitor keberlanjutannya dan semoga ini menjadi sinyal bai katas kebangkitan industri otomotif nasional serta menghasilkan sinergi yang bai kantar kedua belah pihak,” ungkap Faisol.

Dikesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, kegiatan temu bisnis link and match pertama kali dilaksanakan tahun 2017, dan merupakan agenda rutin tahunan Direktorat Jenderal IKMA Kemenperin.

“Pada tanggal 19 November 2024 lalu, telah dilaksanakan penandatanganan 54 MoU antara YDBA, Tier-1 APM dan IKM, dilanjutkan pada hari ini pelaksanaan penandatanganan simbolis enam MoU dari total sebanyak 28 Tier-1 APM dan 57 IKM,” kata Reni.

Dirinya berharap agar kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para pelaku IKM untuk dapat intensif berkontribusi dengan supplier APM dan industri besar yang menjadi sasaran mitra IKM. 

“Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong terwujudnya jalinan komunikasi antara pelaku usaha IKM dengan supplier ATPM dan industri besar, terbukanya akses pasar IKM otomotif, pertukaran informasi dan wawasan industri, hingga terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan,” tutup Reni.

Selain pelaksanaan penandatanganan MoU, rangkaian acara juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti Workshop terkait strategi dan program pembinaan IKM yang menghadirkan narasumber dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Honda Motor, PT Nandya Karya Perkasa (Tier-1), PT Amanah Jaya Perkasa (IKM), Lembaga Pembiayaan non-perbankan, serta IKM startUp industri.

Selain itu, penyelenggaraan Pameran Komponen Otomotif yang terdiri dari 39 booth yang diisi oleh 28 Tier-1 dan 57 IKM komponen otomotif serta 3 booth lembaga pembiayaan dan perbankan, serta 2 booth start-upindustri. 

Turut pula diselenggarakan acara Temu Bisnis yang akan mempertemukan sekitar 200 peserta IKM komponen otomotif dengan 50 Tier APM dan Lembaga pembiayaan.