Pacu Industri Makanan Halal, Kepala BPJPH Kunjungi Pabrik Mi Instan Indofood

Oleh : Ridwan | Senin, 02 Desember 2024 - 17:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pemerintah terus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat utama pasar halal global, salah satunya dengan memperkokoh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) setingkat Kementerian.

Disisi lain, kebijakan sertifikasi halal wajib yang mulai berlaku pada Oktober 2024 memperkuat peran strategis Indonesia, memberikan tantangan sekaligus peluang besar bagi pelaku industri domestik maupun internasional.

Mengutip BMI- A Fitch Solutions Company, dalam satu dekade terakhir, pasar makanan dan minuman halal menunjukkan peningkatan tajam, dipacu oleh pertumbuhan populasi Muslim yang cepat. 

Pasar halal global diperkirakan mencapai USD 1,3 triliun pada 2025 atau sekitar Rp 20.670 triliun  (USD1= 15.900), melonjak dari USD 899,9 juta pada 2018 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan 5,2% selama 2018-2028.

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan menyebutkan bahwa setifikat halal untuk produk nasional menjadi sangat penting untuk mendongkrak daya saing industri nasional. 

Pasalnya, menurut Ahmad Haikal Hassan, saat ini banyak produk-produk impor yang bersertifikat halal membanjiri pasar dalam negeri dengan harga yang relatif sangat murah.

"Saat ini banyak produk impor yang masuk ke Indonesia dengan label halal dari negaranya masing-masing. Ini yang harus kita antisipasi. Kalau tidak ada label halal pasti kita tergilas dengan produk-produk impor tersebut. Oleh karena itu, Bapak Presiden Prabowo Subianto sangat 'concern' dengan mendorong sertifikat halal menjadi mandatory," kata Ahmad Haikal Hassan saat meninjau PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Mi Instan Indofood CBP di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/12).

Kepala BPJPH mengungkapkan, kunjungan kerja dirinya ke PT PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Mi Instan Indofood CBP dalam rangka menjalankan amanah dari Presiden Prabowo Subianto. 

"Kami menyaksikan komitmennya, kesungguhannya bahwa Indofood dalam hal ini yang kita cek mi instan itu benar-benar diproduksi dengan standar yang sangat tinggi dan memenuhi kriteria halalnya dari setiap proses," jelasnya.

Dikatakan Haikal Hassan, berdasarkan hasil survei, 87% konsumen memilih produk halal untuk dipakai dan dikonsumsi. 

"87% konsumen pilih produk halal, udah enak, harga terjangkau, membumi, halal pula, ya oke, itu yang kita cari," katanya.

Kepala BPJPH menyebut bahwa hingga saat ini, sudah ada total 5 juta lebih Usaha Mikro Kecil (UMK) yang telah tersertifikat halal. 

"Target kami 13,7 juta UMK tercapai di tahun 2025, sekarang baru 5 juta lebih. Ini kita terus dorong," jelas Haikal Hassan. 

Adapun, untuk mencapai target tersebut, dirinya mengungkapkan, ada 4 strategi yang akan dijalankan, Pertama, memperkuat regulasi. Kedua, Kolaborasi. Ketiga, Sosialisasi. Dan Keempat, Digitalisasi. 

"Inilah yang akan kita buatkan strategi tahun depan untuk mencapai Indonesia The Best Producer Halal Food in The World," paparnya.

Dikesempatan yang sama, Head of Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Stefanus Indrayana menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan dukungan yang diberikan BPJPH.

“Kami sangat bangga menjadi perusahaan pertama yang dikunjungi oleh Kepala BPJPH dalam masa kepemimpinan beliau. Dukungan ini semakin memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas produk, memastikan kehalalan setiap proses, dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang tidak hanya lezat tetapi juga terpercaya,” ungkapnya.

Sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Indofood CBP berkomitmen untuk terus menghadirkan produk halal kepada konsumen. 

Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah dengan memiliki auditor dan penyelia halal di dalam lingkungan perusahaan. Hal ini menjadi elemen kunci dalam memastikan seluruh tahapan proses produksi, mulai dari proses pengembangan produk, pemilihan bahan baku hingga produksi telah memenuhi persyaratan Halal.

“Di dalam Grup Indofood, kami membentuk Sekretariat Halal Indofood (SHI) yang beranggotakan lebih dari 830 orang, dengan jumlah Penyelia Halal lebih dari 150 orang. Para penyelia dan auditor halal ini telah dilatih untuk memantau dan menerapkan kepatuhan terhadap persyaratan halal di seluruh unit operasional Grup Indofood meliputi Grup Indofood CBP, Grup Bogasari, Grup Agribisnis dan Grup Distribusi,” ungkapnya.

Indrayana optimis industri makanan dan minuman Indonesia sangat kompetitif di pasar global.

“Kami percaya bahwa industri makanan dan minuman dalam negeri memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan regulator, Kami optimistis Indonesia dapat menjadi pusat industri halal yang disegani dunia," tutup Stefanus Indrayana.