Generasi Muda: Pilar Masa Depan Melalui Investasi Cerdas
INDUSTRY.co.id - Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersinergi menyelenggarakan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like-It!) pada 6 November 2024, di Jakarta. Keempat lembaga ini tergabung dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK).
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam sambutannya memotivasi generasi muda agar memiliki perencanaan keuangan jangka panjang guna mewujudkan masa depan yang berkualitas. Generasi muda dapat mengadopsi strategi 3C (Cerdas, Cermat, Cuan) agar sukses dalam berinvestasi.
Like-It! 2024 mengusung tema "Generasi Muda Menuju Masa Depan Cerah Dengan Berinvestasi di Pasar Keuangan". Program ini menekankan pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda Indonesia. Sebagai kelompok demografis terbesar, generasi milenial dan Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang terencana dan terukur.
Menurut Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan, investasi adalah langkah strategis bagi generasi muda untuk mencapai kemandirian finansial. "Semakin awal kita berinvestasi, makin baik. Hal ini akan mengembangkan kegiatan ekonomi negara," ungkapnya dalam sambutan di acara Like - It.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan Indonesia masih berada di angka 65,4%, sementara inklusi keuangan mencapai 75%. Angka ini menunjukkan adanya celah yang perlu diisi, terutama di kalangan generasi muda.
Lana Soelistianingsih, Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS, menyebutkan bahwa generasi Z (28% populasi) dan milenial (24% populasi) memiliki karakteristik unik yang cocok dengan platform digital dan layanan keuangan online. "Namun, peluang ini juga menjadi tantangan untuk memastikan mereka memahami risiko investasi," jelasnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengusulkan pendekatan 3C: Cerdas, Cermat, dan Cuan, sebagai pedoman investasi. "Generasi muda harus memahami instrumen investasi, melakukan analisis yang cermat, dan menargetkan keuntungan optimal," jelasnya.
Pendekatan ini dapat diterapkan melalui edukasi digital seperti webinar, media sosial, hingga platform pembelajaran online. Mirza Adityaswara dari OJK menegaskan pentingnya memahami risiko di balik investasi, terutama pada instrumen seperti P2P lending dan pasar modal. "Investasi bisa untung atau rugi; memahami hal ini sangat penting," katanya.
Tidak hanya sekadar mengejar tren atau FOMO, investasi adalah tentang merencanakan masa depan yang lebih baik. Suahasil Nazara menekankan bahwa kesuksesan finansial bukanlah soal memiliki barang mewah, tetapi kemampuan memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Melalui acara Like-It! 2024, Pemerintah berharap generasi muda dapat menjadi agen perubahan dengan meningkatkan partisipasi di sektor keuangan. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya membangun masa depan mereka sendiri, tetapi juga turut mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Generasi muda adalah aset berharga bangsa. Melalui literasi dan inklusi keuangan yang baik, mereka dapat menjadi investor cerdas yang berkontribusi pada perekonomian. Like-It! 2024 adalah wadah untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Mulailah investasi sejak dini, dan jadilah bagian dari masa depan cerah Indonesia.