Pasokan Minyak Sawit Mentah Masih Menghadapi Tantangan, Kemenperin: Sustainability dan Traceability Jadi Prasyarat Produk Hilir

Oleh : Hariyanto | Kamis, 21 November 2024 - 09:40 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementrian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, pasokan minyak sawit mentah dari sektor perkebunan masih menghadapi tantangan, antara lain penurunan produktivitas akibat penyakit tanaman, kendala agroklimat dan perubahan iklim, penerapan gap yang belum optimal, dan luas perkebunan yang masuk usia tua sehingga perlu di-replanting. 

“Tantangan berikutnya adalah menurunkan emisi karbon dari kegiatan usaha perkelapasawitan nasional, dan mengoptimalkan nilai ekonomi karbon yang menyertainya,” ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika pada Seminar Outlook Industri Sawit Indonesia yang diselenggarakan oleh media INDUSTRY.co.id di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Oleh karena itu, lanjut Putu, aspek sustainability dan traceability menjadi prasyarat produk hilir kelapa sawit masuk skala pemasaran global, di tengah ancaman kampanye negatif dan hambatan perdagangan lainnya. 

“Yang terakhir namun tak kalah pentingnya, tantangan untuk mengangkat level kapabilitas hilirisasi nasional dapat dijawab dengan upaya research and development yang berorientasi pada komersialisasi skala industri,” ucap Putu.

Sebagai informasi, Seminar Outlook Industri Sawit Indonesia yang digelar secara hybrid diikuti oleh sekitar 100 peserta secara langsung dan 600 peserta secara daring yang merupakan pelaku usaha dan petani sawit dari berbagai wilayah di Indonesia. Seminar ini terselenggara atas kerjasama media INDUSTRY.co.id, Wartaekonomi, Apkasindo, BPDPKS, GAPKI dan Jababeka.

Selain Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, juga turut hadir sebagai pembicara dalam seminar Outlook Industri Sawit tersebut diantaranya Ardi Praptono Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, Ketua Yayasan President University (Gubernur Lemhanas 2011-2016), Rino Afrino, Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO, Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, Msc, Ketua Pusat Studi Sawit IPB University, Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, Dr. Eugenia Mardanugraha, Peneliti Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Hyanto Wihadhi, Direktur PT Jababeka Tbk.