Ekspor Produk Sawit Tembus Rp450 Triliun, Dirjen Agro Kemenperin: Kebijakan Hilirisasi Berjalan Dengan Baik

Oleh : Hariyanto | Kamis, 21 November 2024 - 08:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kontribusi komoditas kelapa sawit mendominasi kinerja perekonomian Indonesia selama dua dekade terakhir. Minyak sawit telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, nonpangan, hingga bahan bakar terbarukan, bahkan juga menjadi komoditas ekspor unggulan untuk menciptakan devisa negara dari ekspor produk yang bernilai tambah tinggi. 

“Pencapaian program hilirisasi industri sawit ini terlihat dari dua indikator, yaitu ragam produk hilir, dan rasio ekspor bahan baku dengan produk hilirnya,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika pada Seminar Outlook Industri Sawit Indonesia yang diselenggarakan oleh media INDUSTRY.co.id di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Dirjen Industri Agro menyebutkan, ragam jenis produk hilir sawit semakin meningkat signfikan. Pada tahun 2010 hanya terdapat 54 jenis, meningkat menjadi 193 jenis pada 2023. 

Sementara itu, rasio ekspor bahan baku dan produk hilir sawit juga kian melonjak. Tahun 2010, rasionya 40% dan 60% (bahan baku dan produk hilir sawit), dan naik drastis menjadi 7% dan 93% pada 2023. 

“Ini menandakan bahwa kebijakan hilirisasi berjalan dengan baik,” ujarnya.

Selanjutnya, dampak luas yang diberikan industri pengolahan sawit di Indonesia, antara lain terlihat dari jumlah penyerapan tenaga kerja langsung dan tidak langsung sebanyak 17 juta orang. 

Kemudian, sektor ini memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,5 persen. Kepada total ekspor nonmigas, industri ini memberikan andil sebesar 11,6 persen atau senilai Rp450 triliun sepanjang tahun 2023.

“Sedangkan, nilai ekonomi industri ini mencapai Rp193 triliun pada triwulan II tahun 2024, dan diproyeksi akan menembus Rp775 triliun hingga akhir tahun ini,” ungkap Putu.

Sebagai informasi, selain Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika turut hadir sebagai pembicara dalam seminar Outlook Industri Sawit tersebut diantaranya Ardi Praptono Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, Ketua Yayasan President University (Gubernur Lemhanas 2011-2016).

Hadir pula sebagai pemantik diskusi Rino Afrino Sekretaris Jenderal DPP APKASINDO, kemudian pembicara berikutnya Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, Guru Besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, Msc, Ketua Pusat Studi Sawit IPB University, Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, Dr. Eugenia Mardanugraha, Peneliti Lembaga Penyelidikan dan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) dan Hyanto Wihadhi, Direktur PT Jababeka Tbk.

Seminar yang digelar secara hybrid tersebut diikuti oleh sekitar 100 peserta secara langsung dan 600 peserta secara daring yang merupakan pelaku usaha dan petani sawit dari berbagai wilayah di Indonesia.

Seminar itu sendiri terselenggara atas kerjasama media INDUSTRY.co.id, Wartaekonomi, Apkasindo, BPDPKS, GAPKI dan Jababeka.