Utomo SolaRUV Tegaskan Dukungan untuk Target 100 GW Energi Bersih di COP 29 Azerbaijan

Oleh : Nina Karlita | Jumat, 15 November 2024 - 21:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Azerbaijan – Dalam konferensi perubahan iklim COP 29 di Azerbaijan, Utomo SolaRUV menyatakan komitmen penuh untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam membangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas 100 GW pada 2040, di mana 75 GW berasal dari energi bersih. 

Kehadiran pelopor distribusi panel surya di Indonesia, Utomo SolaRUV, di ajang global ini menegaskan perannya dalam mempercepat transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

Managing Director Utomo SolaRUV, Anthony Utomo, menekankan pentingnya penguatan rantai pasok energi surya di Indonesia. Salah satu inisiatif utama adalah pengembangan modul surya lokal dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, memperluas akses energi bersih, dan memperkuat ketahanan energi nasional.

“Saat ini, harga modul surya lokal lebih mahal 30-45% dibandingkan impor. Untuk mencapai target energi terbarukan, Indonesia harus membangun rantai pasok yang kompetitif agar energi bersih lebih terjangkau dan berkelanjutan,” ujar Anthony.

Utomo SolaRUV telah bekerja sama dengan produsen modul surya tier 1 dunia untuk menghadirkan teknologi terbaru ke Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat menyediakan produk berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan energi terbarukan di dalam negeri.

“Dengan membawa teknologi mutakhir ke Indonesia, kami memastikan sektor energi surya domestik dapat berkembang pesat sekaligus meningkatkan daya saing industri lokal,” tambahnya.

Menurut laporan IRENA 2024, kapasitas energi surya global meningkat 73% tahun ini, didominasi oleh kontribusi China sebesar 217 GW atau 63% dari total global. Indonesia sendiri memiliki potensi energi surya hingga 3.295 GW, tetapi pemanfaatannya masih sangat kecil, hanya sekitar 675 MW.

Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup Kadin Indonesia, Dharsono Hartono, menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat untuk memaksimalkan potensi energi surya di Indonesia.

“Partisipasi sektor swasta, seperti inisiatif Utomo SolaRUV, sangat krusial dalam memperkecil kesenjangan antara potensi dan realisasi energi surya. Dengan pendekatan inovatif, kita bisa menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi, dan mempercepat transisi energi bersih,” ujar Dharsono.

Kehadiran Utomo SolaRUV di COP 29 tidak hanya menyoroti kontribusi perusahaan terhadap energi bersih nasional tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pemain aktif dalam peta global transisi energi.