Melalui Dongeng, DPMPTSP DKI Jakarta Kenalkan Nilai-nilai Perizinan Sejak Dini

Oleh : Candra Mata | Kamis, 14 November 2024 - 10:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, kembali sukses menyelenggarakan Lomba Mendongeng “Sebuah Pesan Cerita, Urus Izin Sendiri Itu Mudah”.

Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra menyebut, dongeng merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyampaikan pesan. Benni percaya bahwa dengan memperkenalkan nilai-nilai perizinan sejak dini, dapat membentuk karakter positif anak-anak yang akan berdampak pada masa depan bangsa.

“Kami percaya bahwa dengan memperkenalkan nilai-nilai positif yang terkandung dalam kata 'izin' kepada anak usia dini, maka akan menjadi investasi berharga dalam membentuk karakter positif generasi penerus bangsa,” ungkap Benni dalam Sambutannya yang disiarkan Youtube Layanan Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Benni mengatakan, Kegiatan Lomba Tingkat Nasional yang bersinergi dengan Kampung Dongeng Indonesia tersebut, juga menjadi salah satu bukti nyata Pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui pendekatan komunikasi yang strategis guna membangun reputasi dan citra positif pemerintah.

“Terima kasih yang mendalam dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam Lomba Mendongeng Bersama @layananjakarta. Tercatat, total 88 Karya Dongeng dari 43 Kabupaten/ Kota, 15 Provinsi di Indonesia," kata Benni.

“Kegiatan ini dapat menjadi tempat untuk bertukar wawasan, memupuk inspirasi, serta membuka peluang kolaborasi dan inovasi yang lebih luas dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima di Indonesia, khususnya di Jakarta,” tambahnya.

Ketua Subkelompok Penyuluhan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta sekaligus Juri, Rinaldi mengungkapkan Lomba Mendongeng Bersama @layananjakarta merupakan bagian dari kampanye publik "Urus Izin Sendiri itu Mudah". Rinaldi menyebut, dengan kemampuan untuk menarik perhatian, menyederhanakan informasi, dan membangun koneksi emosional, dongeng dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuan komunikasinya.

“Meski terdengar sederhana, dongeng sebenarnya memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menyampaikan pesan, dongeng mengandung nilai-nilai moral, memudahkan pendengar untuk memahami pesan yang disampaikan dan juga bisa menciptakan rasa keterikatan yang kuat,” ungkap Duta Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) itu.

Rinaldi menilai, dongeng adalah salah satu cara terbaik dalam menyampaikan kebijakan publik. 

Ia mengatakan, kompleksitas kebijakan publik sering kali membuat masyarakat kesulitan untuk memahaminya. Rinaldi pun menyebut dongeng dapat merangkum ide-ide rumit menjadi sebuah cerita sederhana yang mudah dicerna dan dipahami masyarakat. 

“Kebijakan publik yang kompleks sekalipun, bisa jadi lebih mudah dipahami masyarakat jika disampaikan dengan cara yang kreatif dan menarik melalui dongeng,” jelas Rinaldi.

Bangun Generasi Unggul, Menuju Indonesia Emas

Maestro Dongeng Indonesia, Tokoh Perlindungan Anak Inspiratif KPAI dan Pendiri Kampung Dongeng sekaligus Ketua Dewan Juri, Mochammad Awam Prakoso menyampaikan kegiatan Lomba Mendongeng Bersama @layananjakarta sebagai ikhtiar bersama dalam membentuk generasi unggul. 

“Saat ini kita menuju Indonesia Emas di tahun 2045. Kunci utamanya, tentu saja membangun karakter anak-anak sebagai pemimpin masa depan. Jadi, mengurus izin sendiri itu penting dan mudah, juga harus ditanamkan kepada anak-anak,” jelas Awam.

Awam pun berharap, inisiasi Lomba Mendongeng yang telah dilakukan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta dapat menjadi inspirasi bagi institusi maupun lembaga lainnya.

"Mendongeng adalah kegiatan yang sangat bermanfaat dan memberikan dampak baik bagi kehidupan anak di masa depan," tegas Awam.

Senada dengan Awam, Pemerhati Pendidikan Anak sekaligus Figur Publik Indonesia, Shahnaz Haque menyebut, pentingnya penanaman nilai budi pekerti pada anak, termasuk kepatuhan dan adab meminta izin.

“anak-anak sejak dini harus sudah dijejali sebuah adab perilaku melalui mendongeng, karena anak-anak mungkin gagal untuk memahami nasihat kita, tetapi mereka tidak akan pernah gagal untuk menyontek kelakuan kita sebagai praktik baik kehidupan,” ungkap Shahnaz.

Shahnaz menilai, kampanye publik 'Urus Izin Sendiri itu Mudah' melalui dongeng, dapat memperbaiki kebiasaan banyak orang yang lebih mengedepankan meminta maaf daripada meminta izin.

“Entah kenapa belakangan ini minta maaf lebih diutamakan daripada minta izin. Nah, dengan lomba mendongeng ini kita merevitalisasi lagi sebuah adab orang Indonesia yaitu perizinan, dengan belajar meminta izin dari kecil, dengan terlatih minta izin yang tidak diatasnamakan ke orang lain tapi dilakukan sendiri, itulah adab yang harus menjadi kebiasaan generasi muda Indonesia,” papar Shahnaz.

Dongeng, Komunikasi Persuasif yang Efektif

Sementara itu, Penulis Buku dan Penulis Skenario sekaligus Dosen Ilmu Komunikasi, Dyan Nuranindya mengatakan seorang anak akan mudah menyerap pesan yang disampaikan dengan cara komunikasi persuasif yang menarik dan menyenangkan.

"Penyampaian pesan komunikasi persuasif dengan cara yang lebih friendly ke anak-anak, itu akan lebih mudah diingat dan diserap sehingga nanti kedepannya anak-anak bisa juga turut menjadi duta dalam menyampaikan informasi yang memang dibutuhkan untuk kemajuan Indonesia kedepannya,” ungkap Penulis Novel Dealova tersebut.

“karena sekarang, dongeng sudah jarang dilakukan oleh orang tua ke anak, jadi dengan adanya lomba mendongeng ini bisa memicu dan memberikan inspirasi kepada orang tua maupun anakanak itu sendiri, untuk bisa berpikir kreatif,” sambung Dyan.

Pendongeng dan Penulis Profesional, Saripudin mengungkapkan, penting bagi sebuah Institusi maupun Lembaga Pemerintah untuk menyampaikan ide ataupun gagasannya dengan cara yang menyenangkan melalui dongeng.

Saripudin pun berharap nilai-nilai perizinan yang disampaikan melalui Lomba Mendongeng, dapat membentuk karakter anak-anak menjadi pribadi yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap prosedur yang berlaku dalam kehidupan mereka.

“Melalui dongeng, generasi penerus akan mendapatkan masukan-masukan positif, tanpa mereka merasa digurui,” jelas Saripudin.