Masa Depan Industri Fesyen, Antara Kecantikan dan Keberlanjutan
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Selama sepekan, Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 menampilkan para insan kreatif yang berupaya melebur kekayaan tradisi melebur dengan inovasi modern.
"Keberlanjutan merupakan kata kunci untuk masa depan industri ini. Kita disuguhi kekayaan tekstil, warisan budaya bangsa, yang berpadu dengan inovasi masa kini," ujar Svida Alisjahbana, CEO of GCM Group dan Chairman Jakarta Fashion Week, dalam pidatonya.
Mengusung tema 'Future Fusion: Tradition Meets Innovation', JFW 2025 menghadirkan lebih dari 100 desainer.
Ada nama-nama besar seperti Sebastian Gunawan, Chossy Latu, BINhouse, Oscar Lawalata, Era Soekamto, Andreas Odang, Eri by Eridani dan Danjyo Hiyoji, Buttonscarves serta Rinda Salmun.
Tak cuma fesyen, industri konsumer juga hadir di ajang JFW, seperti Lux.
Di JFW menampilkan peragaan busana bertajuk ‘Towards 100 Years of LUX Shaping Beauty and Confidence.
Secara global, Lux menampilkan sosok-sosok perempuan inspiratif. Mulai dari ikon Hollywood tahun 1950-an hingga aktris dan model seperti Aishwarya Rai di India yang dikenal luas sebagai bintang Lux/ Di Indonesia, Lux menggandeng figur perempuan-perempuan hebat lintas generasi. seperti Christine Hakim, Ira Wibowo, Luna Maya, dan kini Isyana Sarasvati.
Erfan Hidayat, Skin Cleansing Indonesia Marketing Lead Unilever Indonesia, mengatakan, riset neuroscience perusahaan itu menyebut, Lux adalah brand sabun kecantikan pertama dari Unilever meningkatkan rasa percaya diri seseorang secara instan.
"Lux bersama salah satu fragrance house asal Swiss dan University of Geneva pada Oktober 2021 juga membuktikan secara neuro-scientific bahwa kandungan dalam varian body wash LUX Lavender & Chamomile mampu membuat seseorang lebih tenang dan rileks. Dengan inovasi ini kami harapkan dapat mendukung perempuan untuk tampil cantik dan percaya diri, terlebih melalui peragaan busana," kata Erfan, dalam keternagan rilisnya.