GIZ Indonesia dan Kementerian PPN/Bappenas Berkolaborasi, Mendorong Inovasi Teknologi Hijau Indonesia Melalui kegiatan Green Techmakers

Oleh : Kormen Barus | Senin, 28 Oktober 2024 - 17:11 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi digital dan ekonomi hijau di Indonesia, Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama strategis dengan Pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH dan Kementerian PPN/Bappenas dalam proyek Digital Transformation Center (DTC) dan Make-IT Indonesia.

Melalui proyek ini pula ekosistem lokal ingin lebih dikembangkan dengan fokus utama pada kewirausahaan hijau (Greentech Startup). Dengan ekosistem startup yang dinamis dan arahnya menuju transisi ekonomi ramah lingkungan, kegiatan ini dapat menjadi tempat berkembangnya startup teknologi hijau. Startup teknologi hijau ini fokus pada penciptaan produk dan layanan yang memberikan solusi terhadap permasalahan lingkungan. Adapula tantangan utama bagi startup teknologi hijau yaitu kesesuaian produk dengan pasar (product-market fit) dan kurangnya kesadaran pasar terhadap tantangan lingkungan. 

Maka dari itu, kegiatan Green Techmakers menjadi salah satu kegiatan percontohan yang diusung oleh proyek DTC dan Make-IT Indonesia yang bertujuan untuk mencari, membina, dan memberikan dukungan teknis dalam bentuk pelatihan, lokakarya, pendampingan pembuatan purwarupa, akses ke peralatan dan fasilitas pengembangan purwarupa serta jejaring ahli. Kegiatan ini mencakup pelatihan daring (online) selama 3 minggu dan pembuatan purwarupa maupun produk secara luring (offline) selama 5 hari di Bali. Produk/purwarupa yang dibuat selama 5 hari tersebut merupakan hasil pengembangan lanjutan dari produk startup yang sudah ada maupun yang bersifat baru dan belum dibuat sebelumnya.

Rangkaian kegiatan Green Techmakers dibuka dengan sesi talkshow bertema “Mendukung Inovasi Hijau: Peran Strategis Penelitian dan Pengembangan pada Startup Teknologi Hijau” yang dihadiri oleh pembicara dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, GoTo Impact Foundation, MotionLab Berlin Jerman, dan BIOPS Agrotekno Indonesia. Rangkaian awal kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 April 2024 lalu.

Pembicara pada sesi talkshow Green Techmakers – 30 April 2024

Perjalanan Green Techmakers dilanjutkan dengan pemilihan 10 startup teknologi hijau yang terbagi ke dalam tiga subsektor seperti Transisi Energi Bersih (Startup terpilih: Aither, Econella, dan Olat Maras Power), Ekonomi Sirkular (Startup terpilih: Daurulang.id, Embun Natural, Kulaku), dan Pengelolaan Sumber Daya Alam (Startup terpilih: Venambak, BIOPS Agrotekno, Lokatani, dan Komodo Water). Diaspora masing-masing startup pun menjadi kelebihan dari kegiatan ini, karena mampu menjangkau tidak hanya pulau Jawa namun juga Sumatera, Bali, Sulawesi hingga bagian timur Indonesia, Nusa Tenggara Barat dan Timur.

10 startup terpilih kemudian mengikuti serangkaian pelatihan daring (online) yang mencakup topik terkait lean experimentation, inovasi frugal, inovasi terdistribusi, pengukuran dampak, dan fabrikasi digital. Pelatihan daring ini berlangsung dari tanggal 10 hingga 28 Juni 2024 didampingi oleh para ahli sebagai pemateri. Para ahli yang terlibat dalam kegiatan ini pun berasal dari latar belakang yang beragam, seperti akademisi dan peneliti, tenaga ahli di lapangan, praktisi, hingga pelaku industri besar. Selama perjalanan sesi pelatihan, kesepuluh startup juga mendapatkan sesi mentoring terkait inovasi atau produk purwarupa yang akan mereka buat pada saat sesi luring di Bali.

Setelah menyelesaikan pelatihan daring, para peserta melanjutkan pelatihan luring (offline) di Bali yang diadakan pada tanggal 11 hingga 15 Juli 2024. Peserta mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan bimbingan secara langsung dari para ahli serta akses ke fasilitas dan peralatan pengembangan produk untuk membuat purwarupa yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Dalam konteks ini, penelitian dan pengembangan (litbang/R&D) produk dalam startup teknologi hijau menjadi sangat penting. Startup teknologi hijau memiliki potensi besar untuk membawa inovasi yang memadukan teknologi dan keberlanjutan lingkungan. Dengan memperkuat dukungan penelitian dan pengembangan, percepatan dalam pengembangan solusi berkelanjutan untuk mengatasi tantangan lingkungan global dapat lebih didorong. Rangkaian kegiatan luring di Bali ditutup dengan kegiatan Bali Techday 2024 yang diadakan di Balai Diklat Industri Denpasar tanggal 16 Juli 2024.

Rangkaian penutupan kegiatan Green Techmakers, acara Bali Techday 2024

Kegiatan Bali Techday ini merupakan acara puncak dari kegiatan Green Techmakers, yang bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan dan interaksi antara startup teknologi hijau dengan berbagai ekosistem inovasi di Bali serta berbagai pemangku kepentingan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan startup. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi startup untuk memperkenalkan produk, layanan, dan inovasi mereka yang harapannya akan mendorong kemungkinan untuk berkolaborasi antar startup teknologi hijau atau dengan ekosistem inovasi yang memiliki kepentingan atau sumber daya untuk mendukung tujuan lingkungan dan keberlanjutan.

Exhibition startup di Bali Techday [Kulaku]

Kegiatan Green Techmakers diharapkan dapat menjadi katalisator dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan sektor teknologi hijau di Indonesia. Dengan dukungan teknis dan fasilitas yang memadai, startup teknologi hijau di Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan lingkungan global dan memberikan Solusi berkelanjutan.