Harga Bitcoin Berhasil Menguat Mencapai $66.000

Oleh : Hariyanto | Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pasar kripto memulai pekan ini dengan positif, ditandai oleh menguatnya harga Bitcoin yang  sempat melampaui level $66.000 atau di atas IDR 1 Miliar mencatat kenaikan 6% seminggu terakhir. Namun setelah Bitcoin berhasil mencapai harga $66.300, apakah momentum bullish ini bisa dipertahankan?

Selama tujuh bulan terakhir, reli harga Bitcoin seringkali terbatas pada resistance di atas, khususnya pada level $65.000–$66.000, lalu kembali di bawah turun ke bawah $60.000. 

“Dari analisa teknikal ,Selasa (15/10/2024) pukul 09.00 WIB, BTC bertengger di $65.850. Saat in, jika BTC dapat bertahan di atas support $64.000 maka dapat melanjutkan kenaikan ke $68.000. Sementara, jika turun di bawah support, maka BTC potensi akan retest terlebih dahulu ke resistance trendline di sekitar MA-20 di level $63.000” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha di Jakarta, Selasa (15/10/2024). 

Kenaikan Bitcoin seminggu terakhir didorong oleh beberapa faktor, termasuk data inflasi AS untuk September yang naik 2,4% YoY, sedikit lebih tinggi dari proyeksi 2,3% YoY, tetapi masih di bawah periode Agustus yang mencapai 2,5%YoY. Meskipun demikian, ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap kuat, sehingga sentimen terhadap aset berisiko seperti Bitcoin tetap positif.

Sementara, meskipun terjadi arus keluar modal sebesar $300 juta dari ETF BTC spot di AS pada akhir September hingga awal Oktober, perdagangan ETF BTC spot berhasil mencatatkan $308 juta pekan lalu. Hal ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap Bitcoin, masih sangat positif,  bahkan mampu menutupi aliran negatif yang terjadi pada pekan pertama Oktober. 

Salah satu narasi yang mendukung kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini adalah meningkatnya peluang Donald Trump dalam pemilihan AS, yang terlihat melalui peningkatan popularitas peluang kemenangan di Polymarket mencapai 55%. Hal ini mengingatkan kembali pada situasi serupa di bulan Juli ketika harga Bitcoin sempat menyentuh $70.000. 

Selain itu, saham MicroStrategy juga mencatatkan titik tertinggi baru untuk tahun ini, yang memperkuat sentimen bullish di pasar. Ketidakjelasan langkah stimulus fiskal China turut memicu spekulasi bahwa investor berpotensi beralih ke aset kripto dibandingkan ekuitas China, memberikan dorongan tambahan bagi Bitcoin.

Minggu ini, ada empat peristiwa ekonomi penting di AS yang dapat mempengaruhi pasar kripto. Laporan klaim pengangguran akan menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja, sementara data penjualan ritel memberikan gambaran tentang kekuatan pengeluaran konsumen. 

Selain itu, data produksi industri dan laporan pendapatan perusahaan besar juga akan mencerminkan kesehatan ekonomi. Jika data ini menunjukkan ekonomi yang kuat, pasar kripto bisa merespons positif,  dan melanjutkan kenaikan.

“Terakhir, kenaikan BTC di oktober sering dikaitkan dengan istilah ‘Uptober’, yang merujuk pada kecenderungan Oktober sebagai bulan bullish bagi Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. Biasanya, Oktober ditutup dengan kenaikan, meski tidak jarang bulan ini dimulai dengan koreksi. Di tahun 2023, Bitcoin sempat turun 7% di paruh pertama Oktober sebelum rally sebesar 30% hingga akhir bulan. Momentum historis ini juga menjadi salah satu katalis penting yang bisa mendukung pergerakan bullish Bitcoin di sisa bulan ini.” ujar Panji.