FEKDI 2024 Perlihatkan Keberhasilan Sistem Ekonomi Digital dalam UMKM

Oleh : Nina Karlita | Senin, 14 Oktober 2024 - 14:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam bidang Ekonomi membuat Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan keuangan digital dengan mengadakan sebuah Festival, yakni Festival Ekonomi Keuangan Digital yang diselenggarakan setiap tahunnya. 

Festival Ekonomi Keuangan Digital dimulai pada 2016 secara offline tersebar diseluruh wilayah Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia. 

FEKDI atau Festival Ekonomi Keuangan Digital, sebagai ajang sinergi kebijakan dan showcasing berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan serta pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta didukung oleh Kementerian/Lembaga terkait dan asosiasi serta industri. 

FEKDI 2024  melakukan kolaborasi dengan para UMKM di tanah air dalam menciptakan sebuah karya-karya terbaik yang dimiliki oleh para UMKM atau Pelaku Bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dalam suatu karya yang disebut sebagai Karya Kreatif Indonesia atau KKI. 

FEKDI tahun 2024 yang diselennggarakan di Jakarta Convention Center pada awal Agustus 2024 ini mengusung tema "Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan Digital serta Inklusif untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan”, bertujuan untuk memperkuat stabilitas sistem pembayaran dan akselerasi lebih lanjut ekonomi dan keuangan digital nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

FEKDI x KKI 2024 ini bisa memberikan pengaruh yang signifikan. Berdasarkan pemaparan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menyatakan bahwa Sistem Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sudah sangat meningkat, pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh berbagai sektor perekonomian yang tersebar di Indonesia khususnya UMKM. 

Banyak UMKM di Indonesia sudah mulai naik kelas, seperti UMKM di bidang Fashion sudah menerapkan ramah lingkungan, UMKM Sektor makanan yang diolah berdasarkan makanan sehat, dan Perkembangan Desa Wisata di Tanah Air.

Selanjutnya, sistem pembayaran di Indonesia sudah dirancangkan dalam peningkatan yang didukung dengan beberapa peningkatan yang memadai, seperti QRIS. Dalam masterplan yang sudah disahkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa Sistem Pembayaran di Indonesia menerapkan sistem 4I 1 RD,  yakni Peningkatan atas Infrastruktur, Industri, Inovasi, Internasionalisasi, dan Pengembangan atas Rupiah Digital.

Selain itu, BI-FAST, QRIS sudah banyak digunakan kedalam beberapa negara internasional, seperti Singapura, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab, papar Gubernur Bank Indonesia ini mengajak untuk kita meingkatkan manajemen Risiko terhadap keuangan, dan melihat masa depan mengenai ekonomi digitalisasi terhadap bagaimana mendigitalisasikan Indonesia di masa yang akan datang.

Pengaruh FEKDI x KKI di tahun ini seperti Bank Indonesia memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM untuk dapat menjual karya - karya mereka dalam Festival tersebut, dan Festival ini memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi UMKM di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Airlangga Hartarto, menyampaikan kemajuan pesat yang dicapai Indonesia dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital. 

Hal ini tercermin dari peningkatan world digital competitiveness ranking peringkat ke-56 pada 2019 menjadi ke-45 pada 2023 serta peringkat pertama di ASEAN dan peringkat keenam di global sebagai startup inovatif terbanyak. Untuk memastikan laju lokomotif ekonomi digital ini membawa manfaat maksimal, diperlukan fondasi yang kokoh yaitu infrastruktur digital yang merata, talenta digital yang unggul dan adaptif, dukungan penuh bagi startup UMKM, serta regulasi yang adaptif dan melindungi. 

Selanjutnya, Menko Perekonomian juga menyampaikan upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan inklusi keuangan guna mendukung ketercapaian target inklusi keuangan 90% di tahun 2024 dengan berbagai program diantaranya QR Code Indonesian Standard (QRIS) serta berbagai program perluasan literasi keuangan kolaborasi bersama BI, OJK, dan Industri. 

Pemerintah juga telah meluncurkan Strategi Nasional Ekonomi Digital 2030 yang mengarahkan pengembangan ekonomi digital melalui enam pilar yaitu infrastruktur; sumber daya manusia; iklim bisnis dan keamanan siber; penelitian, inovasi dan pengembangan bisnis; pendanaan dan investasi; serta kebijakan dan regulasi. 

Pada tingkat regional, Indonesia menginisiasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang telah disepakati pada Keketuaan ASEAN tahun lalu untuk memajukan digitalisasi dan interoperabilitas.

Perhelatan  FEKDI x KKI 2024 menjadi ajang selebrasi berbagai pencapaian inisiatif inovasi digital, antara lain kompetisi inovasi digital yang dikemas dalam BI Hackathon, QRIS Jelajah Indonesia sebagai terobosan kampanye akseptasi dan literasi digitalisasi di seluruh Indonesia melalui 46 kantor perwakilan Bank Indonesia, perluasan kerja sama QRIS antarnegara ke empat negara yaitu Korea Selatan, Uni Arab Emirates (UAE), Jepang, dan India, pengembangan Kartu Kredit Indonesia (KKI) Segmen Pemerintah fitur Online Payment Virtual Card Tokenization.

Tidak hanya itu, apresiasi juga diberikan kepada pelaku UMKM innovative digital creativepreneur yang telah menerapkan digitalisasi dalam kegiatan usahanya sehingga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi UMKM lainnya untuk go digital dan go global.