PT Naleya Genomik Indonesia Bermitra dengan Yayasan Thalassaemia Indonesia dan Ndaru Nderek Guru untuk Skrining Genetik Thalassemia

Oleh : Nina Karlita | Jumat, 04 Oktober 2024 - 20:08 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Naleya Genomik Indonesia (NGI) mengumumkan kemitraan strategis dengan Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) dan Organisasi Perkumpulan Nderek Guru (Ndaru) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta. 

Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining dini dan upaya pencegahan thalassemia di Indonesia. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama NGI, Heru Dharmadi Wijaya; Ketua YTI, Ruswandi; dan Ketua Umum Nderek Guru, Aditya Yusma.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, NGI, YTI, dan Ndaru akan meluncurkan program skrining genetik thalassemia gratis bagi anggota YTI dan Ndaru, serta membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk turut berpartisipasi. 

Program ini merupakan upaya kolaboratif dalam mendukung agenda pemerintah untuk mencegah thalassemia sejak dini, penyakit genetik yang masih menjadi beban besar bagi sektor kesehatan di Indonesia.

Heru Dharmadi Wijaya, Direktur Utama PT Naleya Genomik Indonesia, mengungkapkan bahwa layanan tes thalassemia yang ditawarkan oleh NGI, bernama NALEYA-THALASEQ, merupakan inovasi terbaru di Indonesia. Tes ini dapat mendeteksi lebih dari 500 mutasi genetik terkait thalassemia menggunakan teknologi canggih Next Generation Sequencing (NGS).

"Seluruh proses tes, mulai dari pengujian hingga analisis bioinformatika, dilakukan secara lokal di laboratorium NGI di Indonesia, sehingga memastikan hasil yang lebih cepat, akurat, dan aman," ujar Heru.

Kolaborasi ini, menurut Heru, sejalan dengan misi NGI, “Omics untuk Indonesia,” yang bertujuan untuk memajukan teknologi kesehatan di bidang genomika dan membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. 

"Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pencegahan thalassemia dengan menyediakan layanan berkualitas tinggi yang terjangkau dan relevan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat," tambahnya.

Heru juga menekankan pentingnya deteksi dini dalam memutus mata rantai thalassemia di Indonesia. 

"Pencegahan dan deteksi dini adalah langkah krusial untuk mengurangi dampak penyakit ini serta membantu individu yang berisiko atau telah terdiagnosis," jelasnya.

Thalassemia telah menjadi salah satu beban terbesar bagi BPJS Kesehatan di Indonesia. Melalui program skrining dini ini, diharapkan beban tersebut dapat dikurangi, sekaligus memberikan dukungan yang lebih baik bagi individu yang memerlukan perawatan atau deteksi lebih awal.

Kemitraan antara NGI, YTI, dan Ndaru Nderek Guru diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya nasional melawan thalassemia serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan genetik di tanah air.