Bisnis Pelumas Melejit! Shell Lubricants jadi Milestone untuk Perkembangan Bisnis Shell di Indonesia

Oleh : Kormen Barus | Senin, 23 September 2024 - 08:21 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Pertumbuhan Shell Lubricants di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat baik. Bahkan Shell Indonesia menjadi salah satu market dengan pertumbuhan terbesar. Hal tersebut disampaikan  Vice President Marketing Lubricants Shell Indonesia - Arie Satyanggoro, saat temu media di JIEXPO, belum lama ini.

Arie menjelaskan panjang lebar seputar bisnis Shell di Indonesia khususnya Shell Lubricants.

“Ya kalau kita bicara untuk Shell Global secara keseluruhan, jadi sebenarnya sudah kita lihat milestone. Kita punya pabrik di Marunda dan itu berapa tahun yang lalu kita ekspansi pabriknya,” ujarnya.

Menurut Arie, dengan kapasitas sekarang sudah mencapai hampir 300 juta liter dan  di awal tahun pihaknya juga sudah melakukan inaugurasi untuk pabrik baru Grease Manufacturing Plan.

“Itu menunjukan bahwa pasar Indonesia itu masih besar sekali, pertumbuhannya luar biasa dan menjadikan kita berkomitmen untuk investasi di Indonesia,” ujar Arie dengan mata menerawang.

Sementara kalau sektor pertambangan, kata Arie, sebenarnya hampir sama, sebagai salah satu pilar pertumbuhan Shell. Karena terlihat industri pertambangan, challenge-nya luar biasa.

“Kita sudah lihat banyak sekali investasi asing juga masuk ke Indonesia. Bicara tentang eksplorasi dari pertambangan, baik yang tradisional kita bicara batu bara atau mungkin teman-teman lihat ya belakangan ini kita banyak bicara mineral, mining, nikel. Ekspansinya semakin luar biasa,”jelasnya.

Jadi menurut Arie, semakin besar ekspansinya, tentu saja challenge buat para pemain industri-nya akan juga semakin luar biasa. Di situ, ada dua yang menjadi prinsip dasarnya. Satu, bagaimana mereka tetap bisa meningkatkan produktivitas dan yang kedua, bagaimana mereka bisa bicara tentang Sustainability, karena itu hubungan dengan lingkungan sangat-sangat tinggi sekali.

Arie menggarisbawahi bahwa, kalau bicara Shell, perlu dilihat secara spesifik apa yang dilakukan Shell. Pihaknya akan membagi menjadi empat pilar. Baik di mining ataupun sektor-sektor lain yang kita masuk. Yang pertama objektif kita itu adalah menghasilkan productivity bagi customer. Tentu saja mereka harus jauh lebih efisien dan itu kita masuk juga dengan bagaimana kita bisa improvisasi dari teknologi yang kita punya. Untuk membantu customer supaya mereka bisa beroperasi jauh lebih efisien lagi dan ujungnya apa kalau kita bicara efisien. Itu kita masuknya ke sustainability. Semakin bagus mesin itu beroperasi, semakin efisien. Maka penggunaan energinya juga akan semakin sedikit.

Yang kedua, menurut Arie,  kalau bicara tentang inovasi dari sisi produknya sendiri dan nanti bisa lihat  produk yang  namanya kalau sekarang masih natural. Pihaknya akan mengeluarkan panolin. Sebuah biodegradable produk.

Di mining, menurut Arie, sangat erat hubungannya dengan lingkungan, Jadi pihaknya mengeluarkan biodegradable produk.

Yang ketiga, kata Arie , pihaknya mengenakan productivity dan bicara tentang Stability. Itu sebenarnya tidak bisa dipungkiri karena pilar ketiga bicaranya tentang digitalisasi. Dimana sekarang ini sifatnya digital. Dengan menerapkan digitalisasi dalam industri mining itu akan membantu untuk melakukan preventive.

“ Jadi Sudah tahu duluan, oh kayaknya bakal ada masalah nih. Jadi kita bisa melakukan apa,”ujarnya.

Yang menarik lanjut Arie adalah  pilar keempat. Jadi kalau bicaranya tentang perkembangan industri dan bicara tentang digitalisasi, sumber dayanya siap atau tidak. Itulah mengapa di Shell juga memiliki Pilar keempat yang berbicara tentang bagaimana Shell bisa membantu customer untuk meng-upgrade workforce-nya supaya mereka siap dengan perkembangan industri yang terbaru.

“Nah, termasuk di dalamnya nanti kita juga bicara bagaimana Shell bekerja sama dengan Industri, mungkin teman-teman sudah tahu Shell Eco-marathon itu adalah media. Bagi kita untuk berkolaborasi baik dengan mahasiswa dengan juga pemangku kepentingan. Bagaimana memanfaatkan energi supaya lebih efisien, mungkin teman-teman ada yang pernah ke Shell Eco-marathon,”jelas Arie.

Arie mengatakan, Shell juga membantu customer, dengan banyak expert, lubrication expert yang bisa diberdayakan untuk membantu teman-teman di customer, supaya lebihmengetahui    bagaimana          lubrikasi  dan  impact-nya terhadap Machinery.

Di luar itu, kita juga bicara N-Explorer, kita punya banyak program yang sifatnya itu adalah memberdayakan masyarakat Indonesia, terutama mahasiswa untuk berpikir kritis dalam hal energi dan satu. Karena kalau bicara siasat, Shell memiliki Desa Bersemi. Desa Bersemi bagaimana memberdayakan desa tersebut untuk mereka bisa self-sustain sebenarnya.

Corporate Communication Shell Indonesia - Reza Martha Fawzy, menambahkan, bahwa Shell Lubricants di Indonesia, saat ini menghadirkan product and solution untuk B2C maupun B2B. Sementaram B2B salah satunya itu menyasar sektor pertambangan dan untuk di sektor pertambangan ini apa yang dihadirkan oleh Shell Lubricants Indonesia didukung dengan empat pilar Productivity, Innovation, Sustainability dan juga terkait dengan inisiatif-inisiatif Future Energy Leaders untuk di sektor pertambangan.