Visi Jababeka (KIJA) Kembangkan Kota Modern dan Mandiri di Seluruh Indonesia
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Di bawah kepemimpinan SD Darmono, Jababeka telah menjelma menjadi perusahaan terkemuka dalam pengembangan kota mandiri dan kawasan industri di Indonesia.
Dalam perjalanannya, ada sejumlah nama yang turut menjadi suksesor dan mrnjalankan visi misi dari Darmono selaku Founder Jababeka. Salah satunya ialah Budianto Liman.
Ya, hampir tiga dekade Budianto berkarier di PT Jababeka Tbk (KIJA). Dedikasi, kerja keras dan kedisiplinan, telah menghantarkan dirinya menduduki posisi penting di perusahaan pengembang kawasan industri terbuka pertama di Indonesia tersebut.
Karier pria kelahiran 28 Maret 1962 di perusahaan emiten dengan kode KIJA ini dimulai sebagai corporate secretary pada tahun 1995, dan disaat yang sama berkat pengalaman dan latarbelakang pendidikannya di bidang keuangan, ia pun diberikan tugas sebagai corporate finance.
Selanjutnya Budianto dipercaya dalam mengelola keuangan perusahaan dan memainkan peran penting di perusahaan. Hal ini dijalankannya dengan baik, terutama dalam memproteksi Jababeka di tengah hantaman krisis ekonomi tahun 1998.
Kendati mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, namun strategi pengelolaan keuangan yang diterapkannya, berhasil membuat perusahaan bertahan dari hantaman krisis ekonomi dan ia dipercaya memimpin langsung upaya pembenahan dan restrukturisasi keuangan perusahaan.
Budianto dianggap berjasa besar bagi Jababeka kala itu dan kerja kerasnya diapresiasi perusahaan. Setelah memastikan perusahaan aman dari ancaman krisis, maka pada tahun 2001 pemilik gelar Sarjana Teknik Kimia dan Master of Commerce di bidang Akuntansi dari Universitas New South Wales, Sydney, Australia ini diangkat sebagai anggota dewan direksi perusahaan.
Kariernya terus melejit, 5 tahun kemudian atau tepatnya di tahun 2006, Budianto ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama Jababeka. Bahkan dia sukses menduduki jabatan nomor satu sebagai Direktur Utama Jababeka dari tahun 2015. Kemudian berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS/Rapat) Tahunan Tahun Buku 2023 yang dilaksanakan pada 28 Juni 2024, posisinya digantikan SD Darmono sebagai Direktur Utama Jababeka, yang sebelumnya menjabat Komisaris Utama Jababeka.
Budianto sendiri kembali diamanatkan menjadi Wakil Direktur Utama Jababeka. Dan Budianto bersama Darmono akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya tantangan ekonomi dan geopolitik.
Selama menjalankan tugasnya, ia berkomitmen melanjutkan visi dan misi yang sudah diterapkan pimpinan sebelumnya untuk membawa perusahaan berjaya, sekaligus ikut berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dalam kepemimpinannya Budianto menerapkan prinsip disiplin dan tegas dalam bekerja, supaya karyawan Jababeka bekerja dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan perusahaan serta selalu mendukung mereka yang mempunyai keinginan untuk maju.
Yang menarik, di tengah aktivitas yang sangat menyita waktunya. Budianto tetap menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaannya.
Terbukti ketika ada waktu luang ia akan mengutamakan kebersamaan dengan keluarga dan memilih untuk berolahraga, seperti cardio, sit up dan plank 5 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit dan latihan beban ekstensif dan lari 2 kali seminggu selama sekitar 1-1,5 jam. Meski singkat, olahraga rutin dilakukan agar kondisi fisiknya tetap prima.
Redaksi INDUSTRY.co.id berkesempatan untuk mewawancarai Budianto yang telah turut serta bersama Darmono membawa Jababeka menjadi perusahaan terkemuka dalam pengembangan kota mandiri dan kawasan industri di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, dirinya berbagi pandangan dan strateginya dalam memajukan perusahaan, serta menyikapi tantangan yang dihadapi, berikut petikannya.
Apa strategi Jababeka untuk menyenangkan tenants dan pemegang saham?
Untuk tenants. Sebagai pengembang kota mandiri, visi Jababeka “untuk menciptakan kota modern yang mandiri di setiap provinsi di Indonesia dan menyediakan lapangan kerja untuk kehidupan yang lebih baik” juga mencakup penyediaan infrastruktur dan fasilitas berkualitas tinggi bagi para penghuni industri yang biasanya merupakan landasan kota mandiri kami. Untuk menarik minat para penyewa, kami menyediakan fasilitas infrastruktur yang lengkap dan terbaik untuk memenuhi kebutuhan para penyewa.
Kami memiliki instalasi penyediaan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, pembangkit listrik, pelabuhan darat, dan beberapa fasilitas lain yang dibutuhkan oleh penyewa modern. Selain menyediakan fasilitas-fasilitas ini, kami bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan penyewa kami yang tidak hanya sekedar menjual tanah kami. Kami bekerja sama dengan penyewa kami dalam inisiatif keberlanjutan, solusi perumahan, CSR, dan aspek lainnya.
Salah satu bagian dari hubungan ini adalah menjaga dialog berkelanjutan dengan penyewa yang ada untuk memahami kebutuhan mereka dan menindaklanjutinya. Contoh nyata dari hal ini adalah upaya Jababeka dalam menanggapi kekhawatiran penyewa terhadap keselamatan dan keamanan, misalnya terkait dengan demonstrasi, di mana Jababeka secara proaktif mempertemukan penyewa Jepang dan multinasional lainnya dengan kepala polisi dan staf untuk mendiskusikan kekhawatiran yang mungkin dimiliki penyewa dan berupaya mencari solusi untuk meringankan (potensi) masalah di bidang ini.
Selanjutnya, jika dibutuhkan oleh penyewa dan masuk akal secara ekonomi, Jababeka dapat memberikan layanan tambahan. Hal ini juga berarti bahwa Jababeka terus melakukan inovasi agar tetap menjadi yang terdepan.
Untuk Pemegang Saham. Rencana ambisius kami untuk mengembangkan kota-kota di seluruh Indonesia berpotensi menghasilkan pertumbuhan yang luar biasa bagi Jababeka dan para pemangku kepentingannya, khususnya para pemegang sahamnya. Jababeka akan berusaha keras untuk mempertahankan pertumbuhan secara berkelanjutan, khususnya di sisi pengembangan lahan dan properti untuk meningkatkan nilai pemegang saham.
Lebih konkretnya, manajemen Jababeka telah menerapkan beberapa rencana aksi untuk meningkatkan nilai pemegang saham, termasuk menetapkan target penjualan yang lebih agresif, meningkatkan upaya pemasaran dan penjualan, inisiatif pemotongan biaya, dan mencari mitra strategis yang dapat menambah nilai dan menciptakan sinergi dalam grup Jababeka.
Sebenarnya Jababeka ini perusahaan properti atau infrastruktur?
Visi Jababeka sebagaimana disebutkan di atas menuntut agar segmen pengembangan lahan dan properti serta segmen infrastruktur saling bahu membahu. Kemampuan kami untuk mengembangkan dan menjual tanah dengan margin keuntungan yang tinggi sebagian disebabkan oleh infrastruktur terbaik yang mendukung kota-kota mandiri.
Di sisi lain, segmen infrastruktur tumbuh subur karena pendapatan dan marginnya diperoleh dari para tenants yang menempati kota mandiri tersebut. Selain itu, untuk menyeimbangkan sifat siklus segmen properti, segmen infrastruktur lebih stabil dan dapat diprediksi sehingga memungkinkan Jababeka untuk terus beroperasi juga pada saat pasar properti sangat lemah seperti yang terjadi pada saat krisis Covid-19 misalnya.
Singkatnya, Jababeka bisa dilihat sebagai perusahaan properti dan infrastruktur hybrid. Ada kalanya segmen properti lebih dominan namun di lain waktu segmen infrastruktur akan mendominasi. Terakhir, Jababeka memiliki pilar ketiga yaitu Leisure dan Hospitality. Meski kontribusi pilar ketiga ini masih terbilang kecil.
Apa kiat Jababeka untuk mencapai visi 100 cities?
Bagi Jababeka, visi membangun 100 kota bermula dari besarnya potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia dengan pasokan sumber daya alam yang melimpah, fundamental perekonomian yang kuat dan berkembang, serta sektor pariwisata yang memiliki potensi besar. Namun, banyak daerah di Indonesia yang belum berkembang dan tidak memiliki infrastruktur dan fasilitas lain yang diperlukan untuk memaksimalkan potensinya dan lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Di sinilah Jababeka berperan, idealnya bersama dengan pemerintah daerah, perusahaan multinasional, dan/atau mitra strategis untuk membuka potensi ini dan mendorong Indonesia serta Jababeka maju dalam pertumbuhan.
Apakah Jababeka akan melakukan merger dan akuisisi di masa depan misal dengan kawasan-kawasan industri yang ada di Cikarang?
Berkolaborasi dengan pihak ketiga (misalnya pemerintah daerah atau mitra strategis) adalah salah satu misi kami. Artinya, Jababeka terus menjajaki hal tersebut ke depannya. Saat ini, Jababeka memiliki beberapa Joint Venture dengan mitra strategis dan yang paling menonjol adalah dengan Sembawang Corporation (Sembcorp) dari Singapura yang mana Jababeka memiliki Joint Venture untuk mengembangkan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah. Saat ini tidak ada merger dan/atau akuisisi skala besar yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Jababeka akan melakukan investasi dan divestasi?
Sejalan dengan visi dan misi Jababeka, Jababeka akan terus mencari destinasi investasi yang cocok di Indonesia meski saat ini belum ada investasi skala besar yang bisa dilakukan. Demikian pula, divestasi aset dan/atau anak perusahaan tertentu untuk mendatangkan mitra strategis merupakan hal yang akan terus dijajaki dan didiskusikan oleh Jababeka.
Selain itu, dalam hal ini kita dapat mengatakan bahwa tidak ada divestasi skala besar yang akan terjadi saat ini. Dengan kata lain, sepanjang dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham, kami akan mempertimbangkan investasi/divestasi apa pun.