Tol Serang-Panimbang Beroperasi Tahun Depan, Kabupaten Lebak Bakal Dibanjiri Investor

Oleh : Hariyanto | Selasa, 17 September 2024 - 18:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Robertus Erwin H menilai jalan tol Serang-Panimbang yang akan beroperasi 2025 dapat memberi dampak Kabupaten Lebak dibanjiri investor, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

"Kami yakin daerah ini menjadi daerah investasi, karena memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang kaya, seperti pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan," kata Robertus Erwin H di Rangkasbitung, Lebak, Minggu (15/9/2024). 

Hal itu juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Lebak yang memberikan kemudahan proses perizinan dengan sistem digitalisasi sepanjang terpenuhi persyaratan. Selain itu, pemerintah juga daerah menyediakan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) untuk kawasan industri seluas 10.373 hektare di Kecamatan Cileles. Dimana Kecamatan Cileles sebagai kawasan industri memiliki pintu gerbang Tol Serang-Panimbang.

"Kami optimis kawasan industri ini nantinya bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal dan bisa mensejahterakan masyarakat," kata Robertus.

Robertus mengatakan, pembangunan Jalan Tol Serang - Panimbang sepanjang 83,67 kilometer untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Panimbang Kabupaten Pandeglang memberikan dampak positif bagi Kabupaten Lebak. Pasalnya, jalan tol tersebut melintasi lima kecamatan di Kabupaten Lebak sehingga dapat mempercepat tumbuhnya kawasan sektor industri di wilayah selatan Banten.

Sejauh ini, wilayah selatan Banten dinilai masih tertinggal jauh dibandingkan Serang, Cilegon, dan Tangerang Raya. Oleh karena itu, jalan Tol Serang - Panimbang dipastikan akan menjadi kawasan industri dan ekonomi baru, karena terkoneksi dengan Tol Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Depok, dan Bandung.

"Kami menyediakan lahan untuk kawasan sektor industri seluas 3.000 hektare di Kecamatan Cileles sebagai pintu gerbang selatan Banten," kata Robertus. 

Dirinya berkeyakinan jika Kabupaten Lebak menjadi daerah kawasan industri maka nilai target investasi bisa di atas Rp 5-10 triliun per tahun.

Saat ini, realisasi investasi berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari PMA dan PMDN pada semester 1 (Januari-Juni 2024) mencapai Rp600 miliar. Jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Lebak sebanyak 151 perusahaan dengan 692 proyek dan menyerap tenaga kerja 2.786 orang.

Realisasi investasi berdasarkan negara antara lain Korea Selatan Rp18 miliar, Singapura Rp10 miliar, Malaysia Rp3 miliar, Tiongkok Rp750 juta dan Thailand Rp441 juta. "Kami optimis target investasi Rp1,4 triliun 2024 bisa tercapai dalam waktu tiga bulan ke depan," kata Robertus.

Sebelumnya, Asisten Bidang Ekonomi Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Banten, Ajis Suhendi meyakini pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dapat menumbuhkan wilayah ekonomi baru dan menyerap banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Kita sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang ini, karena secara langsung bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Ajis di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (6/6/2024) lalu. 

Ajis menyebut, Pemerintah Kabupaten Lebak mendukung pembangunan Tol Serang-Panimbang, sehingga dapat memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri dan kawasan pariwisata di wilayahnya. Pemerintah daerah juga membantu dengan sosialisasi kepada masyarakat hingga pembebasan lahan untuk menyukseskan proyek strategis nasional (PSN) itu.

Ajis mengatakan kehadiran tol itu sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, yang mana Kabupaten Lebak masih tertinggal dibandingkan dengan wilayah Provinsi Banten bagian utara yakni Tangerang Raya.

"Kami meyakini di koridor Jalan Tol Serang-Panimbang akan menjadi incaran investor untuk menanamkan modalnya di Lebak dan bisa mengejar ketertinggalan," katanya.

Ajis mengatakan pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 kilometer ditargetkan rampung pada 2025. "Kami berharap ke depan, kawasan industri dan kawasan wisata dapat menyerap tenaga kerja lokal, sehingga tingkat pendapatan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik," katanya.