Literasi Sebagai Kunci Pembangunan Karakter Generasi Emas 2045

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 12 September 2024 - 21:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Palangkaraya — Literasi menjadi salah satu kunci penting dalam menghadapi tantangan abad ke-21. Kecakapan literasi tidak hanya penting untuk pengembangan karakter, tetapi juga untuk membangun kompetensi generasi masa depan. 

Hal ini ditekankan oleh Fendahapsari Singgih Sendayu, seorang akademisi dari Universitas Palangka Raya, dalam acara Bincang-Bincang Literasi bersama Duta Baca Indonesia, yang digelar di Kota Palangka Raya, Kamis (13/9/2024).

Menurut Fendahapsari, saat Indonesia memasuki usia emas pada tahun 2045, kekuatan literasi akan menjadi fondasi bagi generasi mendatang. 

"Kekayaan budaya Indonesia akan tetap lestari jika masyarakatnya memiliki pengetahuan literasi yang baik," ujarnya. 

Ia menegaskan bahwa literasi tidak hanya soal kemampuan membaca, tetapi juga tentang pemahaman mendalam yang mampu menjaga nilai-nilai budaya di tengah kemajuan zaman.

Selain Fendahapsari, aktivis budaya Dayak, Sepmiwawalma, juga turut berbicara mengenai dampak kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terhadap budaya. Ia menyoroti potensi kemodernan yang dapat merusak kebudayaan jika tidak dikelola dengan bijak. 

"Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpotensi merusak budaya yang telah ada serta kekayaan alam, jika tidak dikelola dengan baik," kata Sepmi.

Sepmi mengajak masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan kebudayaan dan memahami kondisi yang ada dengan lebih baik. Ia berharap, dengan literasi yang baik, masyarakat bisa lebih bijak dalam bertindak dan tidak merugikan diri sendiri maupun lingkungan.

Dalam kesempatan yang sama, pegiat literasi Qanita menambahkan bahwa kemampuan literasi yang baik dapat mendorong seseorang untuk memahami ide atau gagasan, baik yang tersurat maupun tersirat. 

"Dengan kemampuan membaca yang baik, seseorang bisa mengerti makna dari yang dibacanya dan mendorong dirinya memahami gagasan dengan lebih mendalam," jelasnya.

Acara ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus mengembangkan kecakapan literasi demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Akademisi Universitas Palangka Raya Fendahapsari Singgih Sendayu, aktivis budaya Dayak Sepmiwawalma, serta Duta Baca Indonesia sepakat, literasi sebaga kunci pembangunan karakter.