PBNU Berikan Doa dan Dukungan Untuk PT Mitra Mata

Oleh : Nina Karlita | Minggu, 08 September 2024 - 23:58 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Barokah Dharmasraya sekaligus Rois Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), K.H. Moch Chozien Adenan, menghadiri acara yang digelar oleh Komisaris PT Mitra, Aida Alwaini, dan Direktur Utama PT Mitra Mata, Said Saleh Alwaini. 

Acara yang diadakan di restoran Al Jazeerah Signature, Jalan Johar No. 8, Menteng, Jakarta Pusat, disambut hangat oleh tuan rumah dan dihadiri oleh sejumlah tokoh.

Kehadiran K.H. Moch Chozien Adenan menjadi simbol penting kolaborasi antara sektor usaha dan tokoh agama dalam memperkuat nilai moral dan spiritual di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. 

Dukungan moral yang diberikan oleh tokoh PBNU ini semakin menegaskan bahwa kolaborasi antara agama dan dunia bisnis dapat menjadi fondasi kuat dalam menghadapi permasalahan yang lebih kompleks.

PT Mitra Mata saat ini tengah menghadapi dugaan praktik mafia tanah yang melibatkan Pengadilan Tinggi Negeri Jakarta. Kasus ini bermula dari keputusan pengadilan yang dianggap tidak mengikuti prosedur hukum yang berlaku, khususnya terkait Surat Edaran Mahkamah Agung No. 7 Tahun 2001 tentang pemeriksaan setempat (descente). 

Keputusan ini juga tidak melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk melakukan pengukuran atas objek perkara, yang menimbulkan kecurigaan adanya ketidakadilan.

Said Saleh Alwaini dan Aida Alwaini mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran dan dukungan K.H. Moch Chozien Adenan, yang memberikan kekuatan spiritual bagi mereka dalam menghadapi tantangan ini.

Acara tersebut juga mempererat hubungan kekeluargaan dan meneguhkan pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam setiap langkah bisnis yang diambil PT Mitra Mata.

Di tengah kasus yang dihadapi, PT Mitra Mata menyadari betapa pentingnya perhatian publik terhadap masalah mafia tanah yang marak terjadi di Indonesia. Said Saleh Alwaini menekankan bahwa perjuangan mereka mempertahankan hak kepemilikan tanah bukan sekadar soal kepentingan pribadi, tetapi juga upaya untuk menegakkan keadilan sosial yang lebih luas.

“Kami berharap kasus ini menjadi contoh penting dalam melawan praktik mafia tanah yang merugikan banyak pihak. Penegakan kebenaran dan keadilan yang hakiki harus diperjuangkan, tidak hanya untuk kami, tetapi untuk seluruh masyarakat yang terdampak oleh praktik-praktik yang tidak adil,” ungkap Said Saleh Alwaini.

Dalam konteks ini, PT Mitra Mata berharap bahwa dukungan moral dari tokoh agama, seperti yang diberikan oleh K.H. Moch Chozien Adenan, dapat memperkuat semangat mereka dalam memperjuangkan keadilan. Kolaborasi antara pengusaha dan tokoh agama menjadi contoh bahwa usaha tidak hanya soal profit, tetapi juga komitmen terhadap nilai-nilai kebenaran dan moralitas.

Pertemuan ini juga menggambarkan pentingnya sinergi antara berbagai elemen masyarakat dalam menghadapi tantangan hukum dan sosial, terutama dalam hal mafia tanah. Dengan perhatian dari tokoh agama dan dukungan masyarakat, PT Mitra Mata optimis bahwa perjuangan mereka dapat membawa hasil yang adil dan memberikan dampak positif bagi semua pihak terkait.