Membangun Masyarakat Literat Untuk Indonesia Emas 2045, Tantangan Media Sosial di Banjarbaru

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 05 September 2024 - 20:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Banjarbaru — Salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 adalah menciptakan masyarakat yang literat, di mana pengetahuan, inovasi, dan kreativitas terus berkembang. 

Hal ini menjadi perhatian serius dalam upaya pembangunan manusia di Indonesia, terutama di Kota Banjarbaru.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Banjarbaru, Sri Lailana, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam membangun masyarakat literat saat ini adalah pengaruh media sosial. Karena generasi muda cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial daripada membaca buku.

“Kecanduan generasi muda terhadap media sosial cukup mengkhawatirkan, karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di platform tersebut dibandingkan membaca buku,” ungkap Sri saat membuka kegiatan Safari Literasi Duta Baca Berdaya Dengan Buku di Kota Banjarbaru, Kamis (5/9/2024).

Meski demikian, Sri tidak menentang penggunaan media sosial oleh generasi muda, namun menekankan pentingnya keseimbangan dengan membaca buku berkualitas. Hal ini dinilai penting untuk menjaga rasa ingin tahu, kemampuan berpikir, serta daya kritis seseorang.

Dalam kesempatan yang sama, jurnalis Rendi Tisna turut menyoroti potensi daerah Banjarbaru yang kaya akan sumber daya alam, kuliner, dan budaya. Ia mengajak masyarakat untuk lebih aktif menulis tentang kekayaan lokal tersebut. 

“Tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai, terlebih jika didukung oleh riset yang kuat. Konsistensi sangat diperlukan dalam menulis, tidak bisa dilakukan setengah-setengah,” ujar Rendi.

Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional, Abdullah Sanneng, menantang masyarakat Banjarbaru untuk lebih aktif menulis dan menghasilkan karya, seperti satu buku yang mendokumentasikan kekayaan alam dan budaya daerahnya. Menurutnya, karya tersebut harus berasal dari masyarakat lokal yang lebih memahami kondisi wilayah dan budayanya dibandingkan orang luar.

Selain itu, kegiatan Safari Literasi ini juga menghadirkan narasumber Duta Baca Kota Banjarbaru, Huda Nur, serta pegiat literasi dari Forum Lingkar Pena (FLP) Kota Banjarbaru, Nurul Asmayani